Jambi, Aksipost.com – Angka pertumbuhan penduduk di Provinsi Jambi terus meningkat atau berada di atas rata-rata nasional yaitu 2,3 persen sementara di tingkat nasional 2,0 persen disebabkan tingginya angka kelahiran.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Jambi, Sri Banun Saragih mengatakan, peningkatan pertumbuhan penduduk tersebut terlihat dari banyaknya angka kelahiran.
“Pertahunnya jumlah bayi yang lahir hampir 25 ribu. Dan itu tersebar disemua kabupaten/kota di Provinsi Jambi, dan setiap daerah beda-beda angka kelahirannya,” kata Sri, Senin (25/09).
Dari data yang ada, angka kelahiran tertingi ada di Kabupaten Tebo yaitu mencapai 2.673 bayi, disusul Kabupaten Bungo 2.613, Batanghari 2.447 orang bayi dan kabupaten lainnya berkisar hampir dua ribu.
Menurut Sri, tingginya angka pertumbuhan penduduk ini sejalan dengan tingginya angka perkawinan, dimana angka perkawinan jauh di atas angka kelahiran. “Yang menjadi perhatian, angka perkawinan ini didomunasi dengan usia muda, yaitu 15 hingga 19 tahun. Nikah muda salah satu faktor tingginya angka kelahiran,” katanya.
Di desa kata Sri, nikah muda merupakan tradisi, sebab para orangtua menganggap jika sudah nikah, maka lepas tanggung jawab mereka sebagai orangtua.
“Tradisi ini merupakan hal yang salah, sebab nikah muda otomatis mereka tidak melanjutkan pendidikan. Jika sudah tidak berpendidikan maka pengetahuan untuk berumah tangga sangat minim” katanya menjelaskan.
Selain itu, katanya, pertumbuhan penduduk juga diakibatkan ambisi pasangan untuk mendapatkan anak sesuai dengan jenis kelamin.
“Misal belum dapat anak laki-laki belum mau berhenti, sebenarnya mau cewek mau cowok sama saja. Makanya program pemerintah dua anak cukup. Sekarang biaya hidup tinggi, biaya sekolah juga, kebutuhan lain yang tak terduga juga banyak. Kalau memaksa timbul angka kemiskinan yang tinggi,” katanya lagi.
Untuk mencegah tingginya angka pertumbuhan penduduk, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan mereka juga menitipkan program mereka kepada mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja nyata.
“Usaha kita sudah maksimal, tapi kenyataannya masih tinggi juga. Dan sekarang kita punya program KB gratis yang dilakukan serentak. Program ini dilakukan disetiap kabupaten/kota, namun hari dan tempatnya berbeda,” katanya menambahkan. ant