Kualatungkal, Aksipost.com – Ratusan ruang belajar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sangat membutuhkan perbaikan. Kini jumlah kelas yang rusak lebih banyak dari kelas yang kondisi baik.
Dunia pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini sangat membutuhkan perhatian. Terutama mengenai kondisi ruang belajar. Sebab, saat ini kondisi ruang belajar yang digunakan sudah banyak yang mengalami kerusakan.
“Memang harus kita akui bahwa saat ini banyak ruang belajar yang rusak. Tetapi itu sesuai dengan tingkat kerusakan,” ungkap Martunis M Yusuf, Senin (25/09).
Martunis tidak membantah kerusakan yang ada pada ruang belajar di tiap kecamatan. Sebab, kondisi itu memang terjadi. Namun, untuk ruang belajar yang benar-benar tidak bisa dipakai hanya ada beberapa unit saja.
“Kerusakan total itu hanya ada tiga unit saja. Selebihnya ada kerusakan ringan, kerusakan sedang dan kerusakan berat. Baru kerusakan total,” ungkapnya.
Martunis mengungkapkan bahwa ruang belajar yang mengalami kerusakan total ada di Kecamatan Tungkal Ilir ada 2 kelas dan Kecamatan Merlung ada 1 kelas. Di beberapa kecamatan lainnya tidak ada yang mengalami kerusakan total tersebut.
Untuk kerusakan berat ada 18 unit kelas. Yakni di kecamatan Muara Papalik ada tiga unit, Pengabuan ada dua unit, Renah Mendalu satu unit, Tebing Tinggi ada 1 unit, Tungkal Ilir ada tiga unit dan Tungkal Ulu ada delapan unit.
Data kerusakan sedang terjadi di 12 kecamatan. Hanya kecamatan Bram Itam yang tidak memiliki ruang kelas rusak sedang. Sedangkan di kecamatan Batang Asam ada satu, Betara 12, Kuala Betara delapan unit, Merlung tujuh unit, Muara Papalik tiga unit, Pengabuan dua unit, Renah Mendalu dua unit, Seberang Kota satu unit, Senyerang empat unit, Tebing Tinggi enam unit, Tungkal Ilir satu unit dan Tungkal Ulu empat unit.
“Kerusakan ringan yang paling banyak ada 245 unit. Kerusakan Sedang 52 unit, Rusak Berat 18 unit dan rusak total hanya 3 unit. Sedangkan ruang kelas yang baik ada 72 unit,” ungkap Martunis.
Lalu, untuk perbaikan itu sendiri dikatakannya pihak Kabupaten mendapatkan bantuan dari Kementrian. Dimana kerusakan yang mendapatkan bantuan cukup banyak. Totalnya ada 91 unit kelas yang akan diperbaikan melalui dana dari pihak Kementrian Pendidikan Nasional.
“Kita bersyukur kita mendapatkan bantuan rehab kelas sebanyak 91 unit dari Kementrian,” ungkap Martunis M. Yusuf.
Bantuan itu sendiri dikatakan Martunis memiliki criteria tertentu. Dimana kelas yang dinilai layak untuk menerima bantuan memiliki kerusakan antara 48-65 persen. Bila kurang dari itu tidak layak lagi. Selain itu, bila diatas itu, juga tidak masuk criteria karena memang membutuhkan rehab total.
Di Kabupaten Tanjabbar ini memiliki ruang kelas yang sesuai dengan kebutuhan jumlah siswa. Akan tetapi ternyata tetap mengalami kekurangan kelas. Penyebabnya, karena penyeberan siswa tidak merata, maka ini yang membuat munculnya kekurangan kelas.
“Sebenarnya ruang kelas kita cukup. Tetapi karena penyebarannya, menimbulkan kekurangan kelas,”katanya.
Dicontohkannya di salah satu sekolah terjadi kekurangan dua kelas, karena banyaknya peminat yang mendaftar disana. Namun, di sekolah lainnya kelebihkan kelas karena kurang siswa. Maka dari itu, kedepan akan dilakukan pemetaan yang ketat sehingga penyebaran siswa bisa dikontrol. mg