Jambi, AP – Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) dan Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Sumatera, lembaga yang bertanggung jawab atas perubahan iklim terus berupaya melakukan tindakan preventif atau pencegahan.
Kepala BPPI dan KHL wilayah sumatera Ir. Denny Martin mengatakan bahwa saat ini Provinsi Jambi masuk dalam daerah rawan Karhutla setelah Sumatera Selatan dan Riau.
“Kami memprioritaskan pencegahan daripada pemadaman, serta pembinan kepada masyarakat juga telah dilalukan seperti membuat kampung iklim yang bertujuan agar masyarakat sadar akan bahaya perubahan iklim,” jelasnya, Rabu (27/09).
Menurut Denny, program BPPI dan KHL ini sangat perlu didukung semua pihak dan elemen masyarakat. Bahkan pemerintah daerah pun telah berkomitmen untuk menjaga lingkungan.
Dikatakannya, bahwa ancaman akibat perubahan iklim tidak main-main. Untuk di Jambi sendiri dikuatirkan akan tenggelamnya 2 kabupaten, yakni Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.
“Perubahan iklim akan menyebabkan meningkatnya suhu global, sehingga jika suhu global mencapai 2 derajat celcius, ancaman tersebut akan nyata,” ungkapnya.
Perubahan iklim juga dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya suhu global naik mengakibatkan mencairnya gunung es, sehingga debit air laut tinggi serta kondisi hutan mangrove semakin berkurang di tepi laut sehingga tidak mampu membendung air pasang laut.
Untuk itu kata Denny, hutan mangrove di Kabupaten Tanjabbar dan Tanjabtim harus jadi prioritas perhatian pemerintah daerah serta perlu adanya reboisasi dan tindakan nyata. met