Muarasabak, AP – Kondisi SDN 77/X Kelurahan Parit Culum 1 sangat memprihatinkan. Di sekolah itu, hanya memiliki satu ruangan perpustakaan dan empat ruang belajar. Dengan terbatasnya ruang belajar itu, maka satu ruang dipakai untuk dua kelas dengan disekat menggunakan triplek.
Bahkan kegiatan belajar mengajar yang cukup memprihatinkan di SDN 77/X parit culum I ini, ternyata sudah berlangsung sudah tiga kali pergantian kepala sekolah.
Darmanelis, selaku kepala sekolah saat ini kepada media mengatakan, kalau hingga saat ini masih dilakukan belajar satu ruangan untuk lokal dikarenakan terbatasnya ruang untuk belajar. “Mau tidak mau para siswa kelas II dan III terpaksa digabungkan,” katanya.
Ia menjelaskan, kalau jumlah kelas II terdiri dari 20 siswa dan kelas III 20 siswa. Artinya, satu ruangan kelas yang telah digabung itu menjadi 40 siswa dengan disekat pakai triplek.
Selain ruangan disekat, di SDN 77/X ini juga menggunakan ruangan perpustakaan untuk dijadikan kelas I. Dengan fasilitas yang serba keterbatasan, para siswa di sekolah itu terlihat tetap semangat dalam belajar. “Kondisi seperti ini kami sudah bersyukur, yang penting anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” jelas Darmalis.
Karena jumlah siswa di SDN/X ini setiap tahunnya bertambah, lanjutnya, rasanya juga tidak layak lagi dengan kondisi saat ini. Ia beranggap sekolah yang dipimpinnya itu sangat berpotensi, karena lokasinya di pinggir ja lan dan di tengah perkampungan yang tak jauh juga dari Perusahaan sawit.
“Mau dibilang terpencil tapi masih cukup dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten,” pungkasnya. fni