Jambi, AP – Batik motif angso duo yang dibuat para pengerajin di Seberang Kota Jambi, kini menjadi pilihan favorit para pengemar batik, dari kalangan warga Jambi sendiri maupun para pendatang yang akan menjadikan buah tangan dan cinderamata asli Provinsi Jambi.
Aisyah (45) salah satu pengerajin rumah batik yang ada di Seberang, Kota Jambi, Selasa (03/10) mengatakan, kain batik yang paling banyak dicari sebagai cinderamata atau buah tangan serta yang terlaris dijual saat ini adalah motid ‘angso duo’.
“Pemintaan kain batik motif angso duo belakangan ini cukup meningkat dibandingkan motif lainnya yang juga masih diminati oleh masyarakat dan pemasarannya juga belum ada kendala sampai saat ini,” katanya.
Batik saat ini sebagai warisan budaya Indonesia yang telah menyebar diseluruh wilayah dan salah satunya batik asli Provinsi Jambi tepatnya di Seberang Kota Jambi terdapat begitu banyak pengrajin batik Jambi dengan berbagai ragam motif dan coraknya.
Saat ini ada beberapa motif batik asli Jambi seperti angso duo, keris siginjai, sungai batanghari, durian pecah, kapal sanggat dan lainnya.
Perkembangan batik Jambi sangat berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat Jambi. Batik Jambi bukan hanya sekedar digunakan untuk bahan membuat baju atau kain saja, para perempuan seberang menjadikannya sebagai hiasan kepala, yang disebut ‘tengkuluk’ dan hiasan di kepala laki-laki yang di sebut ‘lacak’.
Aisyah juga mengatakan, batik Jambi kini dijual dengan harga Rp70.000 hingga Rp200.000 per dua meter dan hasil dari penjualan kain batik kami bisa meraup Rp10 juta per bulan.
Batik Jambi memiliki ciri khas dan makna tersendiri, baik dari motif dan coraknya yang mana diambil dari alam yang ada di Jambi, seperti motif angso duo yang merupakan ikon Provinsi Jambi, keris siginjai yang merupakan senjata para pahlawan terdahulu.
Motif sungai batanghari, kapal sanggat bermakna mengisyaratkan untuk berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan, dan terakhir motif durian pecah yang menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tetapi masih bertautan pada pangkal tangkainya dimana dua kulit itu memiliki makna masing-masing, bagian belahan pertama bermakna pondasi iman dan takwa, bagian kedua melambangkan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Selain dijual di Seberang Kota Jambi, pengerajin juga sudah jualnya sampai ke sentra penjualan batik yang ada di kawasan Simpang Pulai, Kota Jambi.
Harapan dari para pengrajin batik Jambi meminta kepada pemerintahan Provinsi Jambi agar tetap melestarikan dan mengukuhkan batik yang merupakan warisan budaya Indonesia agar tidak diambil oleh negara-negara lain. Budi