Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat pada September 2017, Kota Jambi mengalami deflasi sebesar 0,34 persen dan Bungo juga deflasi 0,28 persen dengan laju inflasi tahun kalender untuk Kota Jambi 0,26 persen dan Bungo 2,92 persen.
“Sementara itu untuk laju inflasi year on year Kota Jambi pada September 2017 sebesar 2,32 persen dan di Kabupaten Bungo 4,03 persen,” kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, Rabu 4 Oktober 2017
Deflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,68 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,30 persen.
Sementara itu deflasi di Kabupaten Bungo terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,33 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,43 persen.
Dalam pembentukan deflasi Kota Jambi sebesar 0,34 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar minus 0,4 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar minus 0,002 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan Jasa Keuangan minus 0,05 persen.
Dadang juga mengatakan, sementara itu andil terbesar terjadinya deflasi di Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan minus 0,3255 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar minus 0,03 persen serta transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,0621 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi di Kota Jambi pada September lalu antara lain daging ayam ras, bawang merah, tomat sayur, angkutan udara, udang basah, kangkung, jeruk, daun singkong, kelapa, tomat buah, dan bawang putih.
“Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi di Kabupaten Bungo adalah daging sapi, bawang merah, angkutan udara, daging ayam ras, bawang putih, nila, jengkol, dan bayam,” kata Dadang.
Sedangkan untuk laju inflasi Kota Jambi tahun kalender 2017 sebesar 0,26 persen. Besarnya laju inflasi year on year untuk September 2017 terhadap September 2016 sebesar 2,32 persen. Perbandingan inflasi antar kota se-Sumatera menunjukkan bahwa pada September 2017 dari 23 Kota IHK di Sumatera, sebanyak 16 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,08 persen dan terendah di Kota Dumai sebesar 0,05 persen.
Dadang Hardiwan juga mengatakan, untuk deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar minus 0,87 persen dan terendah di Kota Tembilahan minus 0,01persen, Kota Jambi dan Kota Muara Bungo masing-masing berada pada urutan ke 21 dan ke 20 se-Sumatera.(mas/ran)