Zumi Zola Berharap Percepatan Pembangunan Wilayah Terus Didorong
Jambi, AP – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera tahun 2017, Rapat koordinasi dengan tema mensinergikan konektivitas pembangunan antarprovinsi di wilayah Sumatera itu juga dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan perwakilan Menteri BUMN, (09/10).
Sebagai tuan rumah, Rakor Gubernur se-Sumatera juga dihadiri bupati dan wali kota beserta jajaran pemerintah Provinsi Jambi.
Mendagri dalam sambutannya mengatakan, rapat koordinasi yang digelar tersebut bertujuan untuk memastikan adanya konektivitas antardaerah.
“Mudah-mudahan pada forum hari ini akan menghasilkan kesepakatan satu sinergi dan satu konektivitas untuk pembangunan,” kata Mendagri.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli berharap agar rapat koordinasi gubernur se Sumatera mendorong percepatan pembangunan di wilayah Sumatera, untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah, yang selanjutnya akan turut meningkatkan perekonomian nasional Indonesia.
Lebih Jauh Gubernur Zumi Zola mengatakan, percepatan pembangunan di wilayah Sumatera khususnya pembangunan infrastruktur merupakan hal yang mendesak untuk dilaksanakan, mengingat wilayah Sumatera merupakan pusat kegiatan ekonomi terbesar kedua setelah Pulau Jawa, artinya, jika infrastruktur dasar wilayah Sumatera telah tersedia dengan baik, maka secara bertahap, investasi yang selama ini hanya terpusat di wilayah Jawa, sebagian akan bergeser ke wilayah Sumatera. Pada sisi lain, ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, akan menurun.
Zola kembali menjelaskan, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Pulau Sumatera telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2019 sebagai “Wilayah Sumatera adalah salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan lumbung energi nasional,” diarahkan untuk pengembangan hilirisasi komoditas batubara, serta industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan kaolin.
Dari sisi letak geografis, lanjut Zola, Sumatera sangat strategis, di bagian Pantai Timur Sumatera dilewati oleh Sea Lane of Communication (SLoC) dan di Pantai Barat Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia menjadi ujung tombak pembangunan maritim, terutama setelah dilaksanakannnya Indian Ocean Rim Association (IORA) di Padang beberapa bulan yang lalu dengan tema ”Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable indioan Ocean.”
“Berbicara tentang kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Sumatera terhadap PDB Nasional, Pulau Sumatera harus diperhitungkan secara nasional, mengingat Pulau Sumatera merupakan pulau kedua terbesar setelah Pulau Jawa, yang pada tahun 2016 memberikan kontribusi 22,03 persen, dan pada tahun 2019 ditargetkan dalam RPJMN 2014 – 2019 berkontribusi 24,6% terhadap PDB Nasional,” ujar Zola.
Zola mengungkapkan, pencapaian target PDB tersebut tidaklah mudah, jika melihat angka pertumbugan ekonomi Sumatera pada tahun 2016 sebesar 4,29% jauh dari yang ditargetkan dalam RPJMN 6,2%, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Sumatera ditargetkan 7,9%. Zola mengatakan, kerjasama antara daerah se Sumatera diharapkan turut membantu mencapai target tersebut.
“Peningkatan Peran Swasta dalam Pembangunan Regional Sumatera, dalam Kerangka Peningkatan Kontribusi terhadap ekonomi Indonesia dengan pertimbangan dunia usaha mempunyai peran utama dan penting dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja dan percepatan inovasi teknologi. Guna memperkuat kebijakan nasional, kami mengangkat tema “peningkatan Peran Swasta dalam Pembangunan Regional Sumatera dalam kerangka Peningkatan Kontribusi terhadap ekonomi Indonesia” pada Rapat Koordinasi Gubernur se Wilayah Sumatera Tahun 2017,” tambah Zola. tim