Kualatungkal, AP – Para Petani Pinang di Desa Sungai Saren kecamatan Bram itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sejak beberapa bulan terakhir ini sedikit mengeluh, sebab sekarang ini harga komoditi pinang di Kabupaten pesisir itu cenderung merosot.
Petani pinang Desa setempat, Muhammad Yuliansyah (45) mengatakan, meski harga pinang saat ini tidak stabil, dirinya masih tetap bertahan dan berharap harga buah yang menjadi mata pencahariannya sehari-hari ini bisa segera melambung tinggi.
“Harga pinang sejak dua bulan terakhir kerap turun naik,”ujarnya kepada awak media
Diakuinya, dirinya bersama petani pinang yang lain tetap melakukan panen dan menjemur pinang hingga kering untuk kemudian di jual ke para tengkulak.
“Meski harga pinang tidak stabil, namun para petani pinang di desa kami tetap memanen pinang, serta menjemur pinang untuk dijual kembali kepada tengkulak,”jelasnya.
Bahkan, saat ini harga pinang hanya berkisar Rp 18 ribu perkilogram, padahal sebelumnya sempat bertengger Rp 22 ribu perkilogram nya.
“Tentu nya dengan harga pinang tidak stabil dan kian merosot, membuat para petani pinang didesa kami hanya bisa bersabar dan berharap harga bisa kembali normal,”imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan petani pinang lainnya, Saman (45), Bersama petani pinang lainnya Saman berharap harga pinang bisa kembali normal seperti harga biasa nya.
“Kami mengharapkan peran serta pemerintah dan instansi terkait untuk memperhatikan para petani pinang seperti kami ini,”ucapnya. (mg)