Ciptakan Bidan-bidan Tangguh Dipelosok Desa
Bangko, AP – Program beasiswa keluarga miskin (Gakin) yang diterapkan Bupati Merangin H Al Haris, dinilai sangat berhasil oleh masyarakat. Betapa tidak, program tersebut mampu menekan angka kematian ibu dan bayi sampai nol persen.
Kok bisa begitu? Program beasiswa Gakin yang diterapkan H Al Haris memang dipandang sangat tepat. Dimana H Al Haris merekrut anak-anak dari keluarga tidak mampu yang berdomisili di pelosok desa, untuk dikuliahkan di bidang Kebidanan.
Ada sebanyak 40 orang anak yang terseleksi secara mendetail berhasil mendapatkan beasiswa Gakin. Dari 40 orang anak itu, sebanyak 23 orang telah menyelesaikan Kuliah Kebidanan.
‘’Memang masih ada sebanyak 17 anak lagi yang belum lulus STR, sehingga anak tersebut belum murni mendapat gelar Bidan. Bagi mereka yang telah lulus, sudah kami tugaskan di desa asal mereka,’’ujar Bupati.
Melalui penempatan bidan yang berasal dari desa itu sendiri, bupati yakin bidan tersebut tidak akan pindah-pindah tugas. Mereka akan kosentrasi di desanya mengurus para ibu-ibu hamil.
Sekarang anak-anak dari keluarga tidak mampu itu lanjut bupati, telah menjadi bidan-bidan tangguh yang siap melayani ibu hamil kapan saja. Dalam melayani masyarakat para bidan itu, tidak ‘pandang bulu’.
Melanjuti program beasiswa Gakin tersebut, saat ini bupati tengah menguliahkan 40 orang lagi anak-anak dari keluarga miskin. Mereka tidak hanya dikuliahkan menjadi bidan, tapi juga ada Farmasi, Lingkungan dan Analis.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Merangin dr H Solahudin, pasca ditempatkannya bertugas para bidan-bidan dari beasiswa Gakin itu, sampai Oktober 2017 ini, baru ada dua kasus angka kematian ibu dan bayi.
‘’Mudah-mudahan angka kematian ibu dan bayi ini dapat terus ditekan seiring semakin banyaknya bidan yang mengurus para ibu-ibu hamil di pelosok desa. Kita targetkan Merangin bebas angka kematian ibu dan bayi,’’tegas dr Solahudin. Nzr