Muarasabak, AP – Kecamatan Sadu adalah kecamatan posisinya paling timur yang menjadi perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Sadu memiliki, 9 Desa dan Kelurahan, Terbagi dari 8 Desa dan 1 Kelurahan. Kondisi di Kecamatan Sadu, banyak yang mengatakan salah satu daerah yang sangat sulit dijangkau, karena akses menuju ke Kecamatan Sadu, masih kurang memadai, dan ditambah lagi infrastruktur disepanjang jalan kondisinya masih banyak rusak, terlebih lagi belum adanya jembatan penyeberangan. Jadi untuk menuju ke Kecamatan Sadu, masyarakat masih menggunakan sarana alternatif, yaitu menggunakan perahu air (Pompong,red). Sehingga masyarakat berharap adanya pembangunan infrastruktur yang memadai.
Persoalan yang selalu menjadi masalah di Kecamatan Sadu, tidak lain adalah sarana infrastruktur yaitu jalan, sulitnya medan untuk dilalui, dari desa menuju ke desa lainnya, membuat sejumlah PNS yang ditugaskan disana, banyak yang mengeluh dan merasa tidak betah. Karena, sepanjang jalan dari Kelurahan Sungai Lokan – Sungai Benuh, kondisi jalannya sangat memprihatinkan. Apalagi disaat musim penghujan telah tiba, kondisi jalan makin sulit dilalui oleh masyarakat, karena jalan yang sering mereka lewati berubah menjadi berlumpur. Belakangan ini, hujan mengguyur daerah tersebut, dan kondisi jalan di Kecamatan Sadu.
Salah satu jalan yang di Desa Sungai Sayang, kondisinya sangat memprihatinkan,banyak kendaraan baik roda empat maupun roda dua, bersusah payah untuk melewati jalan tersebut. Beberapa masyarakat sekitar, mengeluhkan kondisi jalan saat itu.
“Beberapa hari terakhir di Kecamatan Sadu diguyur hujan, dan membuat kondisi jalan menjadi berlumpur dan sangat sulit dilalui. Biasanya dari Desa Sungai Sayang menuju ke Desa Sungai Jambat, memakan waktu hitungan menit, kini bisa berjam-jam,” Keluh Azis.
Azis berharap, Jalan tersebut dapat segera diperbaiki oleh pemerintah, karena dengan kondisi demikian, membuat aktifitas masyarakat terganggu, dan meminta kepada Anggota Dewan terpilih, untuk dapat membantu menyelasaikan derita mereka.
“Saya sangat berharap jalan ini dapat diperbaiki, karena aktifitas dan perekonomian masyarakat menjadi terganggu, dan saya minta kepada wakil rakyat yang telah dipilih, agar dapat membantu kami, jangan diam saja,” Ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh salah satu pelajar, Azizah, dengan kondisi jalan tersebut, mengeluhkan kepada pemerintah yang menganggap kurang peduli dengan nasib yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Sadu.
“Bagaimana kami bisa meraih mimpi-mimpi kami, sedangkan untuk menuntut ilmu saja, butuh perjuangan sangat ekstra untuk menuju ke sekolah. pelajar-pelajar yang diluar sana, ketika dari rumah pergi ke sekolah selalu berpakaian rapi. Tapi berbanding terbalik dengan kami, ketika kami ingin menuju sekolah, sesampainya di sekolah, badan kami penuh dengan lumpur, karena jalan yang dilalui kondisinya sangat rusak. Belum lagi sesampai di sekolah kami sudah kesiangan,” Sesalnya.
Terpisah, Helmi Augustinus Camat Sadu, saat dikonfirmasi, mengatakan, kondisi jalan di Desa Sungai Sayang memang telah lama tidak diperbaiki, dan dengan kondisi jalan saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU Tanjabtim, untuk dapat memperbaiki jalan tersebut.
“Kemarin saya sudah berkomunikasi dengan Kadis PU, meminta kepada Dinas PU untuk sementara jalan di Desa Sungai Sayang agar dapat diperbaiki dan bisa dilewati oleh masyarakat. Alhamdulillah, Rabu kemarin, Kadis PU telah turun ke lokasi, dan membawa alat berat, untuk melakukan pengerasan. Kebetulan tahun ini, UPTD PU Kecamatan Sadu, membuat pengadaan belanja bahan material, yaitu batu split, dan batu split itu lah digunakan untuk pengerasan sementara. Kondisi jalan yang rusak parah kurang lebih 1km, ” Ungkapnya.
Menurut Helmi, Untuk kedepannya nanti, seandainya ada pembangunan jalan, pihaknya meminta agar dibangun rigit beton, jika tetap dibangun aspal, tidak akan bertahan lama. Karena telah ada contoh, pada tahun 2016 lalu, jalan di Desa Sungai Jambat yang telah dibangun oleh APBD Kabupaten, kondisi jalan tersebut mulai rusak kembali.
“Saya berharap kepada pemerintah, untuk kedepannya jika ingin membangun jalan, usahakan di rigit beton. Karena jalan di Desa Sungai Jambat, yang baru dibangun tahun lalu, kondisinya saat ini mulai rusak kembali,” Harapnya. fni