Disperindag Telah Lalukan Uji Coba Manual
Kualatungkal, AP— ada dugaan kemasan garam beracampur beling di Kualatungkal ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Ini ditemukan salah satu ibu rumah tangga bermama Rita, Warga Jalan KH Dewantara, Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkalilir, Tanjabbar.
Dari penuturan Rita kepada media, bahwa ia menemukan garam kemasan satu kilo gram merek “tiga bola” ketika hendak memasak di kediamannya. Kemasan garam tersebut ditengarai bercampur pecahan kaca. Rita kaget, saat membuka kemasan garam untuk dicampur dengan bumbu masak ada keanehan. “Seperti pecahan kaca gitu,” kata Rita, akhir pekan kemarin.
Penasaran dengan butiran garam berbentuk pecahan kaca tersebut, Rita lantas mencoba melarutkan garam ke dalam air. Faktanya, butiran yang diduga pecahan kaca itu utuh tanpa larut layaknya garam biasa dikonsumsi.
“Saya jadi takut menggunakan garam tadi. Untung tadi belum dicampurkan ke dalam masakan. Akhirnya saya beli garam kemasan lain,” tuturnya.
Temuan ibu rumah tangga terhadap garam diduga campur beling itu kemudian ditindak lanjuti Dinas KUKM dan Perindag Tanjabbar bersama Dinas Kesehatan dan BPOM Jambi untuk dilakukan tes manual terhadap sampel garam.
Hasilnya, bertolak belakangan dengan temuan Rita. Disperindag mengklaim tidak ada bukti jika kemasan garam tersebut campur beling.
“Kami bersama Dinkes dan BP-POM Jambi melakukan tes sampel garam yang diduga bercampur beling. Dari tes manual dilarutkan ke air, hasilnya garam tersebut larut. Sehingga disimpulkan sementara tidak ada unsur kaca atau beling pada garam tersebut,” beber Kepala Dinas KUKM dan Perindag Tanjabbar, Syafriwan kemarin.
Syafriwan memaparkan, uji coba dilakukan dengan memasukan garam ke dalam air menggunakan mangkok dan kemudian diaduk. Setelah diaduk rata, ternyata hasil yang diperoleh garam larut secara menyeluruh.
Uji coba juga dilakukan di rumah warga yang awal menemukan keanehan garam. “Hasilnya juga sama dengan merek garam yang sama, dan diambil sampelnya dari toko yang sama pula,” ujarnya.
Uji manual itu disaksikan (warga yang pertama kali menemukan dugaan garam bercampur beling), Dinkes diwakili Puji Astuti, dari BP-POM diantaranya Kurniati, Fauziah dan Edi Satria, Kabid Perdagangan dan Pasar Yenni Warni Putriyati Rosa, SH dan staf Dinas KUKM Perindag.
“Jadi tidak ada unsur kristal pada garam tersebut, apalagi unsur kaca. Tidak ada sama sekali itu,” terangnya.
Ia menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu garam yang diduga bercampur kaca tersebut. Pasalnya, semua unsur tersebut tidak ditemukan setelah dilakukan uji manual. mg