Kualatungkal, AP – Kota Kualatungkal Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merupakan daerah rawa atau pasang surut karena letaknya di pinggir laut. Warga berharap pemerintah daerah lebih serius menata kawasan yang rawan terjadi banjir, baik saat banjir rob maupun genangan air hujan.
Warga mengapresiasi langkah Pemkab Tanjabbar yang saat ini gencar menta kawasan perkotaan. Mulai dari infrastruktur jalan, jembatan hingga drainase. Khusus di Kota Kualatungkal, di beberapa titik pemerintah telah mengalokasikan pembangunan drainase. Saat ini pekerjaan drainase bersumber dari dana NUSP itu tengah dikerjakan oleh kontraktor.
Lokasi drainase dibangun di jalan Kapten Piere Tendean, Jalan Bhayangkara, Jalan Kalimantan hingga jalan menuju RSUD KH Daud Arief Kualatungkal. Warga berharap pembangunan drainase terebut selesai tepat waktu, sehingga drainase benar-benar bisa dimanfaatkan.
Apalagi, dibeberapa titik drainase yang tengah dibangun saat ini rawan banjir jika hujan atau banjir rob, yakni depan MAN dan MTS yang menghubungkan ruas jalan antara Kalimantan dan Jalan Bhanyangkara.
“Kalau curah hujan tinggi ditambah musim pasang, di daerah ini rawan tergenang air. Kami berharap dengan pekerjaan drainase ini dapat mengatasi genangan air yang dapat mengganggu aktivitas warga,” ungkap Aldi, warga Jalan Bhayangkara, Selasa (17/10).
Senada dengan Aldi, salah seorang warga Jalan Kapten Piere Tendean, IW merasa senang seiring dibangunnya proyek drainase oleh pemerintah. IW yang berprofesi sebagai pengusaha ini mengaku sejak ada penggalian proyek drainase sedikit demi sedikit mengurangi debit air hujan yang selama ini kerap tergenang diperkarangan rumahnya.
“Saya melihatnya begitu. Drainase ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Anda lihat sendiri, biasa di rumah saya ada genangan air sekarang sudah kering karena aliran air mengarah ke saluran drainase,” ungkap IW yang menggeluti bidang usaha pertokoan ini.
Dia menyebut, pembangunan drainase ini sangat dirasakan masyarakat manfaatnya. Belum selesai dikerjakan, dampaknya sudah bisa dirasakan. Paling tidak genangan air yang selama ini dapat menimbulkan sarang nyamuk dapat terendus dengan pembangunan drainase ini.
“Kita dukung pembangunan drainase ini. Bila perlu kedepannya, daerah-daerah rawan terjadi genangan air harus ada drainase, sehingga kesan selama ini Kota Tungkal dihantui genangan air, baik air hujan maupun air pasang dapat diminimalisir dengan saluran drainase,” tuturnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, pekerjaan proyek drainase saat ini terus berlangsung. Kontraktor terlihat sudah memasang papan mal pada galian drainase hingga pembesian, dan bahkan segera dilakukan pengecoran.
“Mungkin pengecoran sebentar lagi akan dilaksanakan, saat ini selain pekerjaan cerucup pembesian dan pasang mal, kita juga masih fokus penggalian saluran drainase pakai alat berat. Mudah-mudahan segera rampung, sehingga semuanya akan berjalan lancar,” ungkap salah seorang pengawas lapangan pekerjaan drainase kepada koran ini kemarin.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Tanjab Barat, Ir. Netty Martini M. Sc mengatakan, pembangunan drainase tidak akan membuat badan jalan menjadi sempit. Sebab, setelah dilakukan pembangunan, badan jalan akan kembali seperti semula.
“Kalau ada penyempitan itu hanya bersifat sementara, kita lihat saja nanti hasilnya. Yang jelas pekerjaan drainase tengah dilaksanakan, dan untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya. mg