Kualatungkal, AP – Warga Desa Sungsang, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) resah dengan hewan jenis anjing diduga rabies. Anjing tersebut telah menggigit warga, dan saat ini telah berhasil ditangkap dan kemudian dibunuh warga karena khawatir timbulkan korban.
Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Tanjabbar, Ir Melam Bangun melalui Kasi Kesehatan Hewan drh Julandi via selulernya, mengaku benar jika anjing yang menggigit siswi SD dan warga Desa Sungsang setempat tersebut sudah berhasil ditangkap oleh warga.
“Sudah dikubur warga dan sudah rusak anjingnya,” ujat Julandi.
Sebelumnya diingatkan, warga Desa Sungsang, Kabupaten Tanjabbar terpaksa dilarikan ke Puskesmas Tebing Tinggi akibat digigit anjing liar yang ada didaerah tersebut. Korban berjumlah dua orang, siswa kelasa 6 SDN 128 dan warga Parit Pinang atas nama Gomblo (37).
Berdasarkan keterangan warga sekitar, siswi SDN ini digigit sekitar pukul 12.00 WIB saat korban pulang sekolah. Korban digigit dibagian tangan. Sedangkan korban Gomblo (37) digigit dibagian kaki.
“Anjing diduga rabies menggigit siswi SDN itu sedang pulang sekolah kemudian baru menggigit korban Gomblo,” ungkap Budi, warga sekitar.
Hari itu juga, lanjut dia dua orang korban ini langsung dilarikan warga ke Puskesmas. “Korban dibawa ke puskesmas. Kemudian dirujuk ke Puskemas Tebing Tinggi,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi terjadi korban lain akibat anjing liar ini, maka secara spontan warga setempat berburu mencari anjing ini dengan menyisir Desa tersebut.
“Anjing belum berhasil ditangkap dan masih diburu warga. Warna putih dengan ciri ciri rabies buntut ke bawah dan garang,” bebernya.
Selain itu, warga berharap ada vaksin hewan di Desa Sungsang ini agar bebas rabies. “Warga masih resah dan ketakutan, soalnya anjing tersebut masih berkeliaran,”ungkap Budi.
Terpisah, Kadis Perkebunan dan Peternakan Tanjab Barat Ir Melam Bangun melalui Kasi Kesehatan Hewan Drh Julandi mengaku, pihaknya akan memerintahkan petugas disana untuk menangkap hewan anjing yang mengigit warga.
“Kalau kita bagian untuk mengamankan anjing nya saja. Kalau warga yang digigit itu bukan kewenangan kami menangani langsung ke Puskesmas, karena biasanya ada obatnya disana,” ungkap Julandi. (jt)