Jambi, AP – Proyek penggalian tanah dipinggir jalan, di jalan Gatot Subroto, Kota Jambi tepatnya didepan rumah orang tua Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli kemarin, (19/10) menelan korban, satu unit mobil Toyota Hilux warna hitam yang dikemudikan Kholis, salah soerang Kepala Sekolah (Kepsek) SMA di Bungo, sekitar pukul 24.30 Wib masuk ke lobang galian drainase yang tidak menggunakan rambu pekerjaan.
Tidak adanya tanda ada pekerjaan atau line safety oleh rekanan Dinas PU Kota Jambi, mengakibatkan satu unit mobil masuk ke galian proyek, namun hal itu dibantah oleh Kabid Cipta Karya PU Kota Jambi Momon.
Dia menegaskan jika sebelum kejadian pihak rekanan telah memberi tanda bahwa di sana ada galian proyek drainase, namun sudah dirusak orang.
“Sudah ada tanda galian proyek di sana oleh pihak rekanan,” kilah Momon.
Terkait mobil masuk lubang galian drainase, Momon menjelaskan jika sopir mobil tersebut dalam kondisi mabuk saat menyetir dan kejadian nahasnya pada pukul 3 dini hari tadi.
Proyek galian yang berada di depan rumah keluarga Gubernur Jambi Zumi Zola ini dikerjakan oleh PT Air Panas Semurup dengan anggaran sebesar Rp5 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi Junedi Singarimbun mengatakan periatiwa ini sudah sering terjadi. Banyak galian proyek pembuatan drainase tidak diberi tanda oleh pihak rekanan.
Akibatnya banyak pengguna jalan yang tidak tahu.
“Sudah banyak laporan dari warga terkait pembangunan galian proyek drainase yang tidak memasang tanda, jika di situ ada pekerjaan proyek. PU lalai dalam pengawasan terhadap rekanan,” sebut Junaidi.
Menanggapi peristiwa yang terjadi di depan rumah orang tua Zumi Zola, Junedi meminta pihak rekanan PU untuk segera memasang tanda, agar pengguna jalan bisa tahu jika jalan tersebut sedang di perbaiki.
Menurut keterangan korban, Kholis, mengatakan, “Sayo baru sampe dari Bungo, rencananyo nak cari makan. Waktu lewat jalan ini, karno dak ado rambu-rambu atau pembatas jalan tanda ado pekerjaan mabil sayo masuk ke lobang,” ujarnya.
Dengan kejadian itu, Kholis minta kepada rekanan untuk bertanggungjawab, “karno dak ado rambu-rambu. Kalo macam ini jelas membahayakan pengguna jalan,” katanya.
Akibat peristiwa ini, kata Kholis, mobil miliknya mengalami kerusakan lumayan parah. “Untungyo sayo dak papo, Cuma mobil be yang rusak,” katanya lagi. (Budi/IMC)