Sarolangun,AP – Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Sarolangun dimana pada tahun 2018 mendatang, pihak RSUD Prof.DR H Chatib Quzwain sepertinya bakal mendapat kucuran dana APBN hingga puluhan miliar untuk pembenahan Rumah Sakit. Pasalnya, kondisi saat ini, diakui oleh pihak RSUD masih banyak yang harus dibenahi agar pelayanan bisa maksimal.
Direktur RSUD Sarolangun Dr. Irwan Mizwar saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa benar pihaknya mengusulkan ke pusat untuk pembenahan rumah sakit sebesar Rp.36 milyar, namun pusat hanya merespon dengan membantu Rp. 32 milyar.
“Doakan saja semoga tahun depan dana APBN bisa kita dapatkan yang Rp.32 milyar, sekarang kita masih mengurus itu,” akunya.
Dirinya juga menjelaskan, kondisi bangunan RSUD saat ini, khususnya rawat inap memang sudah tua, banyak yang rusak, bahkan untuk memperbaikinya tidak ada jalan lain, selain memperbaiki apa adanya.
Kemudian juga pasien yang tiap tahun meningkat, membuat ruang rawat inap mengalami kekurangan, dimana saat ini hanya ada 100 ruang rawat inap.
“Jumlah pasien kita meningkat setiap tahunnya, saat ini saja (2017, red) mencapai 42 ribu orang, tahun lalu hanya 36 ribu, terjadi peningkatan 6 ribu dalam setahun. Ini membuat ruang rawat inap kurang, maka kalau dana APBN bisa didapatkan, kita akan bangun gedung bertingkat tiga, untuk rawat inap,” paparnya.
Terpisah, Bupati Sarolangun H Cek Endra mengakui, bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Sarolangun saat ini belum maksimal. Dirinya banyak menerima laporan masyarakat terkait keluhan pelayanan. Untuk itu ia terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi keluhan itu, salah satunya membenahi fasilitas rawat inap di RSUD Sarolangun.
“Iya benar, jika tidak ada aral melintang, tahun depan Pemkab Sarolangun akan menerima bantuan dari APBN untuk pembenahan rumah sakit yang jumlahnya sekitar Rp. 32 milyar. Karna memang di RSUD kita Pelayanan kesehatan masih kurang, dan insa allah bantuan APBN tahun depan, semua rawat inap akan direhab,’’ kata Bupati.
Dana tersebut lanjutnya, akan digunakan untuk membenahi gedung rawat inap dan sarana lainnya yang saat ini memang butuh perbaikan, karena bangunannya sudah tua belum lagi jumlah pasien yang tiap tahun meningkat.
“Yang jelas, dana itu untuk membenahi pelayanan kesehatan yang dikeluhkan masyarakat umum,” pungkasnya. luk