Jambi, AP – Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Jambi menyebutkan penjualan listrik di wilayah kerja perusahaan tersebut pada periode Januari-September 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 persen. Manager Pelayanan dan Administrasi pada PLN Area Jambi, Syafdinnur mengatakan, penjualan listrik pada periode tersebut mencapai 87,5 Tera Watt hour (TWh) atau tumbuh 2,7 persen, di Jambi, Selasa (24/10).
“Penjualan listrik khususnya di wilayah kerja PLN Area Jambi tumbuh 2,7 persen atau 22 TWh dibandingkan periode yang sama 2016 yang hanya mencapai 85,2 TWh, karena adanya penambahan jumlah pelanggan,” kata Syafdinnur.
Penjualan listrik di wilayah kerja PLN Area Jambi tersebut kata dia, meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Kabupaten Batanghari.
Penjualan listrik pada periode tersebut yang besar masih didominasi pada sektor rumah tangga sebesar 52,7 TWh atau tumbuh 2,3 persen, kemudian diikuti sektor bisnis sebesar 19,1 TWh atau tumbuh 4,0 persen dan sektor industri sebesar 8,1 TWh atau tumbuh 18,7 persen.
Sedangkan penjualan pada sektor perkantoran pemerintahan mencapai 3,6 TWh atau menurun -5,7 persen dan sektor layanan khusus yang juga mengalami penurunan dari sebelumnya 14 Twh menjadi 4 TWh atau -70,3 persen.
Untuk penjualan pada sektor sosial mencapai 2,9 TWh atau tumbuh 8,2 persen dan penjualan sektor curah mencapai 2 TWh atau tumbuh sebesar 21,1 persen.
Sementara itu, saat ini kapasitas daya listrik di wilayah kerja PLN Area Jambi itu telah mencapai 600 Megawatt (MW). Total kapasitas daya di Area Jambi 600 MW, sementara untuk beban puncaknya hanya 300 MW, dan masih mempunyai cadangan daya 300 MW.
Kapasitas daya listrik tersebut kata Syafdinnur berasal dari tiga pembangkit listrik yang berada di wilayah Selincah, Kota Jambi, Sungai Gelam, Muarojambi dan dari Bayung Lincir Sumatera Selatan. ant