Kualatungkal, AP – Akibat cuaca yang tidak menentu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) berdampak terhadap kesehatan bagi warga mudah terserang penyakit jika daya tahan tubuh rendah. Terutama terhadap anak-anak yang masih dibawah umur.
Buktinya, berdasarkan data yang berhasil dihimpun media ini dari RSUD Kualatungkal, Kabupaten Tanjabbar jumlah kasus demam berdarah (DBD) termasuk tinggi bulan ini tercatat berjumlah sekitar 16 kasus, 3 orang dewasa dan 13 orang anak anak.
Sedangkan dibanding bulan September kemarin tercatat hanya 1 kasus yaitu 1 orang anak anak.
Direktur RSUD KH Daud Arif Kabupaten Tanjabbar, dr. H. Elfry Syahril mengatakan, benar jika kasus DBD bulan ini tercatat tinggi dibanding bulan September lalu.
“Jumlah pasien DBD bulan September 1 orang ( anak ). Oktober 16 orang ( 3 dewasa dan 13 anak),” ungkap Elfis, Selasa (24/10).
Menurutnya , akibat cuaca kurang baik ini, tentu tidak baik bagi kesehatan masyarakat. “Memang kalau sekarang ini rumah sakit kita penuh pasien rawat inap,” sebut pria akrab dipanggil dr Elvis itu.
Selain itu, dia mengaku hampir rata rata warga yang berobat di RSUD Kualatungkal ini merupakan warga berasal dari Kabupaten Tanjabbar.
“Ada juga warga yang dirujuk ke Jambi jika di RSUD kita tidak ada ruangan lagi,” tukasnya.
Sebelumnya, Penyakit Demam Bedarah Dengue (DBD) atau virus yang disebarkan oleh nyamuk kini mulai menghantui masyarakat Tanjab Barat, terutama di Kota Kualatungkal. Bukan hanya mengacam kesehatan warga, virus yang disebarkan oleh nyamuk juga dapat mengancam nyawa penderita jika tidak mendapat pelayanan khusus dari dunia kesehatan.
Terkait kecemasan warga terhadap serangan DBD Pemerintah Daerah melalui dinas Kesehatan Tanjabbar telah melakukan Fogging secara merata di setiap lingkungan rumah penduduk guna antisipasi serangan DBD.
Riski (32) warga lorong Obat nyamuk mengatakan, salah satu keluarganya harus dirawat di rumah sakit karna disuga terserang DBD. Ia juga menceritakan bukan hanya keluarganya, beberapa pasien juga dirawat di RSUD Daut Arif dengan dugaan yang sama.
Ia berharap, Dinas terkait melakukan fogging terutama di lokasi yang dianggap rawan yang padat penduduknya.
“Ya kita beharap pemerintah melalui dinas kesehatan Tanjab barat terus melakukan fogging dan memberikan obat secara geratis kepada warga,” himbaunya. (Jt)