Jambi, AP — Keberadaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Membangun Desa (TMMD) saat ini sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia, apa lagi daerah keberadaanya masih tertinggal dan terisolir. TMMD yang mempuyai misi membangun Kesejahteraan masyarakat perdesaan di seluruh Nusantara telah teruji dan dapat dirasakan manfaatnya.
Tidak dapat dipungkiri, keberadaan TNI memang harus di akui dalam menjawab berbagai persoalan yang tengah dirasakan oleh rakyat. TNI tidak hanya siap angkat senjata tetapi juga siap untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tahun 2017 ini, TMMD Ke 100 telah dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Jambi yang dipusatkan di Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan wilayah Teritorial Kodim 0415 Batanghari.
Tahun 2017 ini, kegiatan yang bertajuk nasional itu mengangkat tema “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah Guna Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI”.
Tema tersebut membawa pesan bahwa TNI lahir dari rakyat ingin bersama rakyat untuk meningkatkan, Mensejahterakan dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat melalui pembangunan di bidang fisik dan non fisik dalam rangka mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
TMMD Disambut Antusias.
Kehadiran TMMD disambut begitu antusias oleh masyarakat, tak terkecuali oleh masyarakat Desa Bukit Baling sejak dibuka secara resmi oleh Bupati Muaro Jambi Hj. Masnah Busyro yang dihadiri oleh seluruh komponen bangsa, mulai dari TNI-Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh organisasi masyarakat serta tokoh masyarakat di Lapangan Akso Dano Kelurahan Sengeti, Muaro Jambi, pada tanggal 27/9/2017 lalu.
Keberadaan TMMD membawa anggin segar bagi masyarakat disetiap daerah, hal yang sama juga dirasakan oleh masyarakat Desa Bukit Baling. Bagaimana tidak, pembangunan Infrastruktur dan fasilitas umum lainnya yang selama ini mereka dambakan akan segera terwujud melalui program TMMD. Kemanunggal TNI pun menjadi roh dan magnet dalam menumbuhkan semangat gotong royong serta meningkatan partisipasi aktif dan swadaya masyarakat dalam membangun.
Pantauan dilapangan, Secara sadar masyarkat Desa Bukit Baling ikut berbaur dan saling bahu membahu bersama TNI dalam mensukseskan program Pembangunan TMMD didesanya, keberadaan para TNI telah menjadi warna tersendiri dalam kehidupan mereka.
Muhammad Ali, Tokoh Masyarakat mengatakan Program TMMD merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh TNI untuk tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat, dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di Desa Bukit Baling Kelurahan Sengenti.
“Dengan kehadiran TNI ditengah-tengah masyarakat dapat memicu semangat untuk terus bekerja. Selama ini masyarakat kaku dengan TNI, ternyata tidak seperti apa yang kami pikirkan selama ini. TNI sangat kreatif dalam membantu masyatakat kami,” terangnya.
Dikesempatan yang lain, pada saat pemaparan materi TMMD Ke 100 tahun 2017 yang juga dihadiri oleh Tim Wasev Pusterad Brigjend. TNI. Muslimin Akib bersama rombongan diruang Aula Kantor Bupati Muaro Jambi pada Kamis (12/10/2017) lalu, Bupati Muaro Jambi Hj Masnah Busyro memberikan afresiasi atas Kegiatan TMMD yang dilakukan Kodim 0415/Batanghati di Desa Bukit Baling. Masnah mengatakan kegiatan TMMD merupakan salah satu wujud kedekatan dan upaya TNI dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, yang mana peran TNI tidak hanya melindungi dan pengamanan NKRI, tetapi juga memiliki peranan yang sangat tinggi untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“semoga melalui TMMD ke 100 Kodim 0415 Batanghari Tahun 2017 ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, dan menumbuhkan semangat gotong royong dan partisifasi aktif masyarakat khususnya di Kabupaten Muaro Jambi dalam pengembangan pertanian dan perkebunan yang belum memiliki akses transportasi yang menghubungkan antar Desa, sehingga meningkatkan kualitas SDM dan pengolahan potensi alam yang tersedia untuk kepentingan masyarakat.” Paparnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Komandan Distrik Militer 0415/Batanghari Letkol. Inf. Denny Noviandi mengatakan kegiatan TMMD Ke 100 tahun 2017 yang dipusatkan di Desa Bukit Baling lebih fokus pada pengerjaan pembukaan jalan penghubung dari Desa Bukit Baling menuju Desa Gerunggung Kelurahan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi sepanjang 11 Kilometer.
Pembangunan jalan 11 kilometer ini menjadi prioritas karena akan membuka akses warga dari dua desa tersebut, karena jalan tersebut merupakan jalan sentra produksi perkebunan. Selain itu jalan tersebut juga dapat menghubungkan kabupaten Muaro Jambi dengan Kabupaten Batangahari dengan mempersingkat jarak tempuh dari 2.5 jam hingga menjadi 1 jam. Serta dapat dijadikan perluasan Kota Sengeti yang merupakan sebagai Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi.
“Kita membuka jalan dari awal dengan vegetasi sedang. Total personel gabungan yang diterjunkan sebanyak 150 orang. Seluruhnya terdiri dari prajurit TNI, Polri, instansi pemerintah daerah, dan masyarakat. Saat ini kegiatan fisik telah 60 persen rampung,” jelasnya, Kamis (12/10/2017).
Di sisi lain, Denny Noviandi yang bertindak sebagai Dansatgas TMMD juga menyampaikan bahwa pihaknya pun ikut membangun sebuah jembatan kayu dengan panjang 10 meter dan lebar 4 meter di Kelurahan Sengeti, termasuk membuat 6 titik gorong-gorong yang tersebar di Desa Bukit Baling.
Selain kegiatan fisik, program TMMD pun menggelar kegiatan nonfisik, seperti ajangsan, olahraga bersama, ceramah agama, penghijauan dan reboisasi lahan, penyuluhan bela negara kepada masyarakat, penyuluhan KB dan kesehatan bagi masyarakat, penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan pertanian tanaman pangan dan holtikultura kepada para petani, penyuluhan perikanan dan peternakan, pembekalan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, penyuluhan tentang penanggulangan bencana alam seperti bahaya banjir, kebakaran hutan dan lahan.
Jajaran Kodim 0415/Batanghari pun responsif membantu masyarakat untuk merehabilitasi mushala al-qodar dan membenahi kamtibmas dengan mendirikan 2 pos keamanan lingkungan. Tidak hanya itu, kegiatan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) bersama Pramuka di lokasi TMMD juga semakin menambah keakraban antara TNI dan masyarakat.
Keadaan Jalan Sebelum dibedah
Sejak puluhan tahun jalan sepanjang 11 kilometer ini merupakan akses utama bagi masyarakat desa Bukit baling yang mayoritas berprofesi sebagi tani karet dan sawit untuk membawa hasil kebunnya. Kedaan jalan sebelum dibedah oleh Satgas TMMD kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan setapak yang melintasi perkebunan sawit dan karet melewati berbagai rintangan, tidak hanya sempit dan becek, namun juga melewati beberapa sungai yang hanya dipasang sebatang atau dua batang kayu yang hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua, hal itu tentu sangat membahayakan.
Demi untuk mengatasi keterisoliran selama ini, warga sekitar pun rela memberikan sebagian tanahnya untuk pembangunan infrastruktur jalan. Karena mereka sadar, jalan merupakan persoalan yang sangat utama dalam menentukan kemajuan pembangunan suatu daerah, baik dari kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alamnya (SDA).
Kini, warga dua desa tersebut patut berbangga hati, dengan dibangunnya jalan penghubung oleh Tim TMMD sudah barang tentu berbagai akses menjadi lancar, yang dulunya jika melintasi jalan tersebut memakan waktu hingga 1 jam lebih. Namun, saat ini hanya cukup dilewati 15 menit saja.
Terpisah, Kepala Desa Bukit Baling Basri mengatakan, dengan dibangunnya jalan tersebut berpotensi meningkatkan taraf hidup bagi 5.765 warga disana. Dan telah menjawab kekeluhan masyarakat, bahwa selama ini begitu sulitnya akses transportasi yang mereka tempuh saat membawa hasil perkebunan.
“Alhamdulillah, jalan yang selama ini diimpikan oleh masyarakat akhirnya terealisasi juga. Dulu transportasi kurang lancar karena sulitnya akses. Sekarang kami bisa melintas hanya 15 menit dari sebelumnya 1 jam dan ini cukup memuaskan. Keberadaan bapak-bapak TNI sangat kami rasakan manfaatnya,” ujar Basri.
Senada disampaikan Pariman, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bukit Baling Mengatakan, masyarakat pada prinsipnya sangat membutuhkan akses jalan. Bahkan, masyarakat pun rela memberikan sebagian tanahnya untuk membangun infrastruktur jalan.
Begitupun dengan Jumari yang merupakan Ketua RT 11 Desa Bukit Baling mengatakan, warga sangat mendukung kegiatan TMMD dan berharap dapat membangun kembali jalan-jalan lain diwilayah tersebut, diakuinya keberadaan TNI sangat dirasa manfaatnya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
TMMD Hemat Anggaran
Mengingat kondisi Keuangan Negara Indonesia saat ini sedang dalam keadaan sulit dan ditambah lagi dengan Perekonomian secara Nasional Belum stabil, sehingga Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah menurun. Dengan demikian tentu menjadi beban bagi setiap Pemerintah Daerah (Pemda) dan akan berdampak pada anggaran belanja pembangunan selanjutnya.
Menjawab itu, TMMD mempunyai pranan strategis dalam membantu pemerintah dalam membangun, terutama di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi yang telah dilaksanakan kegiatan TMMD ke-100 Tahun 2017 yang dipusatkan di Desa Bukit Baling yang lebih fokus pada pembukaan jalan penghubung dari Desa Sengeti menuju Desa Gerunggung sepanjang 11 Kilomter dengan anggaran yang sangat minim yakni hanya 1 Miliyar, meski demikian berbagai kegiatan lainnya sukses dilaksanakan.
Jika dihitung dengan pengerjaan proyek dipemerintahan pembangunan jalan sepanjang 11 kilometer bisa menelan anggaran hingga 4 miliyar lebih, Artinya dengan adanya program TMMD khususnya di wilayah Kabupaten Muaro Jambi sudah dapat menghemat anggaran hingga 3 Miliyar lebih. Hal itu pun nyaris membuat Bupati Muaro Jambi tidak percaya. Namun, Alhamdulillah dengan anggaran 1 Miliayar Rupiah tersebut bisa sukses membangun Jalan sepanjang 11 kilometer dengan lebar 10 meter.
Sejarah TMMD
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) hingga saat ini sudah berjalan selama 37 tahun yang pada awalnya dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) dan Pemerintah Daerah, serta Komponen Bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam upaya membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terisolir, pinggiran dan terbelakang.
TMMD sebagai salah satu wujud Operasi Bhakti TNI yang sinergis, terintegrasi dan terorganisasi, memiliki maksud, tujuan dan manfaatnya yang jelas, baik bagi kepentingan TNI, Masyarakat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Dulu, saat masih dinamakan AMD, awal penyelenggaraan didasarkan karena adanya Amanat Presiden Soeharto pada Hari Ulang Tahun ABRI XXXIII tanggal 5 Oktober 1978, yang secara garis besar mengajak segenap warga ABRI untuk meresapkan dan menghayati kembali Kemanunggalan ABRI dengan Rakyat.
Kemanunggalan tersebut pernah terwujud dalam sejarah pembentukan bangsa Indonesia, untuk itu Presiden Soeharto mengharapkan Kemanunggalan ABRI dengan Rakyat harus semakin diperkuat demi suksesnya tugas sejarah yang diletakkan di pundak ABRI.
Tindak lanjut dari ajakan Presiden kedua RI tersebut untuk konkreatisasi kemanunggalan ABRI dengan Rakyat, Menteri Hankam/Pangab pada saat itu menerapkan Strategi ABRI Masuk Desa sebagai bagian integral dari strategi dasar Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dan Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya.
Program Andalan Strategi ABRI Masuk Desa yang pada awalnya merupakan konkreatisasi kemanunggalan ABRI dengan Rakyat, dalam perkembangannya berhasil meningkatkan kemanunggalan ABRI dengan Rakyat, sehingga rakyat secara sukarela siap mendukung tugas ABRI manakala Negara membutuhkan.
Strategi ABRI Masuk Desa ternyata menjadi program andalan bagi Pemerintahan Presiden Soeharto pada saat itu. Program tersebut yang pada awalnya untuk mencapai kemanunggalan ABRI dengan rakyat, ternyata berimbas positif dalam percepatan pelaksanaan program pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Strategi ABRI Masuk Desa sangat membantu percepatan pembangunan, terutama pembangunan di desa-desa terpencil yang mengalami kesulitan karena kondisi geografis, sehingga sulit dijangkau pembangunan. Melalui program ini permasalahan tersebut dapat diatasi bahkan sangat menghemat pengeluaran anggaran pemerintah.
Reformasi ABRI
Seiring dengan adanya Reformasi ABRI, dengan dipisahkannya Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan TNI melalui upacara pemisahan pada tanggal 1 April 1999, ABRI Masuk Desa berubah nama menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Perubahan sebutan dari ABRI Masuk Desa menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), ternyata tidak merubah tujuan awal dari dicetuskannya pelaksanaan AMD untuk pertama kalinya, selain lebih mempererat kemanunggalan TNI dengan Rakyat, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan dan memantapkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara, bela negara dan disiplin nasional.
Program TMMD tersebut ternyata berhasil mencapai sasaran yang diprogramkan, baik sasaran fisik maupun sasaran lainnya, keberhasilan tersebut bahkan mengilhami lahirnya program-program manunggal lainnya seperti TNI Manunggal Pertanian, TNI Manunggal Aksara, TNI Manunggal KB-Kes, TNI Manunggal Sosial Sejahtera, TNI Manunggal Sembako dan TNI Manunggal Reboisasi yang pernah dilaksanakan oleh TNI. (Budi)