Kualatungkal, AP – Momen hari sumpah pemuda banyak pelajaran yang dipetik oleh para pemuda Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Sosok pemuda ideal adalah bukan hanya memiliki intelektualitas, namun juga harus mengedepankan jiwa rasional hingga memberikan cotoh yang baik.
Tidak hanya di lingkungan sekitar, tapi secara global dapat dijadikan panutan daalam kehidupan sehari-hari. Di Tajabbar, hari sumpah pemuda juga diperingati. Bupati Tanjabbar, H Safrial, MS menekankan agar para pemuda di bumi serengkuh dayung serentak ke tujuan menjahui narkoba.
“Saya berpesan untuk para Pemuda Tanjab Barat agar menjauhi Narkoba. Barang haram narkoba ini bisa merusakan segala lini. Mari kita bersama sama membangun Daerah dengan menjauhi narkoba,” kata Bupati Tanjabbar, H Safrial dalam ucapara Sumpah Pemuda ke 89 tahun 2017 Senin 30/10) di halaman Kantor Bupati.
Para Pemuda Kabupaten Tanjab Barat kata Safrial diharapkan untuk ikut serta membangun daerah. Pemkab Tanjabbar tetap berkomitmen memerangi maraknya Narkoba. “Kita terus berupaya dan mendorong membentuk Badan Narkotika Kabupaten (BNN) di daerah kita ini,” jelasnya.
Dalam Pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang dibacakan Bupati Safrial, bahwa patut disyukuri atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda.
“Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan cara sekarang, hari ini sarana transportasi umum sangat mudah untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja,” kata Bupati Safrial membacakan Pidato Menpora.
Bupati Safrial dalam pidato menambahkan sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik. Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda”.
Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air.
“Tapi ini bukan tujuan akhir, pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan.. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa,”tuturnya.
“Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan. Keegoan ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan, kesukuan, keagamaan, kedaerahan, apalagi golongan. Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa,”tutup Safrial. (mg)