Kualatungkal, AP – Pelaku pencabulan MD (28) terhadap anak dibawa umur akan segera disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kualatungkal. MD adalah warga Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Ia harus meringkuk dibalik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya asusila yang dilakukannya.
Kejadian ini terjadi 29 Agustus 2017 lalu. Pelaku tak lain adalah teman dekat orang tua korban, sebut saja Bunga (anak masih dibawa umur). Peristiwa ini terjadi di areal PT. Makin Group Kecamatan Tebing Tinggi.
Awalnya, bapak korban pergi duluan ke kondangan di rumah Budenya. Pakde korban minta tolong kepada pelaku untuk mengantarkan korban ke acara kondangan tersebut. Saat itu korban dari rumah diantar pelaku mejelang maghrib.
Namun belum sampai ke tujuan, dipertengahan jalan, pelaku menghentikan kendaraan yang dibawanya. Pelaku sudah ada niat jahat itu berpura-pura ingin membuang air kecil, sementara korban menunggu di atas motor.
Karena sudah tak tahan menahan nafsu, pelaku lantas memaksa dan menarik korban ke semak belukar untuk melayani nafsu bejatnya. Korban berusaha merontak dan tidak mau mengikuti kemauan pelaku.
Karena suasana sepi, pelaku sangat leluasa memaksa korban untuk melakukan hubungan intim di semak belukar. Singkat cerita, korban tidak bisa mengelak dari peristiwa kelam hingga mahkota sucinya direnggut oleh pelaku yang telah dirasuki hawa nafsu hingga ke ubun.
Setelah pelaku melampiaskan “kenikmatan” kepada gadis di bawa umur itu, kemudian pelaku mengancam agar korban tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain, dan selanjutnya pelaku mengantar korban ke acara kondangan tempat Pakdenya.
Trauma dan terus terbayang atas kejadian yang dialami, korban melapor kejadian itu kepada orang tuanya. Apalagi korban mengalami kesakitan pada mahkotanya setelah perbuatan tak terpuji pelaku.
Setelah mendengar itu, orang tua korban tak terima dan langsung membuat laporan ke Polisi. Kasus ini sudah dilimpahkan Polres Tanjabbar ke Kejaksaan Negeri Kualatungkal.
Kajari Tanjabbar Tri Joko, SH melalui Kasi Pidum Agus Sunaryo, SH mengaku telah menerima pelimpahan tahap dua tersangka perkara kasus pencabulan. “Tersangka kita titipkan di LP Bram Itam,” ungkap Agus, Senin (06/11).
Tersangka dikenakan Pasal 81 ayat 1 jonto pasal 76D UUD 35 tahun 2014 atau perubahan atas UUD 23 tahun 2002 dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. “Kasus ini akan segera kita limpahkan ke pengadilan untuk kemudian disidangkan,” ujarnya. (mg)