Muarasabak, AP — Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) menggelar ritual adat dan budaya masyarakat desa Air hitam Laut, Kecamatan Sadu. Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan akhir bulan safar. Bahkan ritual ini sudah ada semenjak tahun 1964 silam.
Dalam sambutan Bupati Tanjabtim, H Romi hariyanto menyadari bahwa, sarana dan prasarana untuk mendukung event ini belum dapat menghadirkan secara layak terutama dalam transportasi yang lebih evisien.
Bupati mengatakan, kalau event ritual mandi safar ditahun 2017 ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. Ia berharap, untuk ditahun selanjutnya event ini dapat diselenggarakan ditingkat Nasional dan Manca negara.
Bupati berpesan, kepada panitia agar lebih memantapkan lagi persiapannya. Kalau perlu satu minggu sebelumnya semua panitia sudah berada di Pantai Barussalam.
Romi mengungkapkan, Kalau mandi Safar ini nantinya cikal bakal pengembangan pariwisata di Tanjabtim. Ini terlihat dari antusias masyarakat menyambut kegiatan ini. Dia berharap Pemprov Jambi mendukung penuh.
Menurut Romi, Pemprov jambi harus ikut membantu anggaran Mandi Safar melalui APBD provinsi. Pariwisata merupakan industri penting dalam perekonomian, untuk kabupaten maupun provinsi jambi.
Acara selain dihadiri oleh orang nomor satu di bumi sepucuk nipah serumpun nibung, juga dihadiri oleh Wakil bupati Tanjabtim, H Robby nahliyansyah, Gubernur jambi yang di wakili oleh Wakil gubernur Fahrori umar, lembaga adat serta tokoh masyarakat provinsi jambi, Kadis Budparpora, unsur forkopinda, para OPD serta undangan lainnya.(fni/adv)