Orang Tua Wisudawan Juga tidak Diperkenankan Masuk
Jambi, AP – Sejumlah Awak media Cetak dan Online dilarang masuk pada acara wisuda Universitas Jambi (Unja) ke – 79 sarjana semester ganjil tahun akademik 2017/2018, bertempat di Hotel Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Kamis (16/11) kemarin.
Panitia wisuda beralasan harus ada ID Card dari panitia. Tentunya hal ini membuat kinerja Jurnalis merasa terhalangi untuk peliputan.
“Maaf mas dari mana? yang diperbolehkan masuk kedalam harus ada id card dari panitia, dan ini sudah sesuai hasil kesepakatan pihak kami,” sebut salah satu pihak panitia.
Salah satu Wartawan harian cetak mengatakan, saat peliputan dirinya dan beberapa wartawan dilarang masuk, padahal dirinya ingin meliput ketua DPRD Sarolangun yang menghadiri wisuda anaknya.
“Kita dilarang masuk, padahal kita melaksanakan tugas dari kantor,” jelasnya.
Sementara itu salah satu wisudawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, wisuda yang tidak ada momennya karena orang tua mereka tidak bisa meyaksikan anak meraka wisuda.
“Kami sedih Orang tua kami tidak dibolehkan masuk kedalam gedung, orang tua kami disuruh nunggu di tenda hingga acara selesai. Padahal undangannya ada. Sedih nian, kasian orang tua yang diluar panas panasan sedangkan kita enak ngadem didalam ruangan,” ungkapnya.
Seharusnya orangtua bangga melihat anaknya wisuda dengan mata kepalanya sendiri, tetapi ini hanya bisa melihatnya dari layar diluar gedung. Diluar hanya difasilitasi seperti kursi dan layar untuk melihat momen di dalam gedung.
Menanggapi hal itu, Rektor Unja Jhoni Najwan mengatakan, “Unja tidak melarang hanya saja kapasitas tempat yang terbatas,” ujarnya.
Makanya, Jhoni berharap media dapat memakluminya. Sehingga seakan-akan ada tindakan panitia menghalang tugas wartawan dalam melakukan peliputan. Menurutnya ini terjadi karena tempat untuk para peserta wisuda itu sangat terbatas.
“Bukan dilarang, tapi tempat acara yang sangat terbatas. Sehingga untuk peserta wisuda saja sudah sangat sempit prosesi senat juga untuk lewat juga susah. Jadi mohon dimaklumi,” kata Jhoni melalui WhatsApp nya Kamis (16/11).
Mengenai keharusan adanya ID card khusus dari Unja, Jhoni mengaku jika panitia kemungkinan sudah kebingungan. “Mungkin yang bersangkutan sudah bingung cari alasan, karena sempitnya tempat acara,” pungkas Jhoni. (rul/jam)