Kerinci, AP – Seteleh mengkonsumsi cendawan liar, lima orang warga Desa Sungai Rumpun, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci dikabarkan keracunan.
Setelah beberapa menit mengkonsumsi salah seorang korban mengaku pusing dan mual-mual, kemudian muntah muntah, karena panik mereka langsung menelfon Kepala Desa. Kejadiannya, Senin (20/11) lalu, sekitar pukul 13.00 Wib. Saat itu, kelimanya memasak cendawan tersebut sebagai gulai untuk makan siang di Kebun yang jauh dari pemukiman warga.
Adanya lima warga yang keracunan cendawan ini, dibenarkan Kepala desa Sungai Rumpun, Herman, kepada wartawan kemarin. “Benar, mereka langsung menelfon saya untuk meminta pertolongan, dugaannya keracunan cendawan,” ujarnya.
Penuturan Herman, melalui sambungan telepon, dirinya meminta kelima korban memuntahkan makanan dan meminum air putih sebanyak-banyaknya. Setelah sedikit tenang, Herman kemudian mengutus warga membawa beberapa botol susu ke lokasi kejadian.
“Setelah mereka minum susu setengah botol per orang, kondisi mereka berangsur pulih dan secara perlahan dievakuasi warga kerumah mereka,” sebut Herman.
Hal ini juga diakui Camat Gunung Tujuh, Nazif Ediyanto, malah dia juga menyebutkan, kalau yang keracunan tersebut adalah keluarga kepala desa.
“Benar, yang keracunan itu masih keluarga Kades setempat,” ungkap Nazif, kemarin.
Dirinya menyatakan, bahwa diwaktu itu juga Kades langsung membawa korban ke Puskesmas. “Dan saat ini, informasinya korban sudah pulih,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, Camat meminta kepada warga, untuk berhati-hati memilih makanan dan sayur-sayuran yang ada di hutan, termasuk cendawan yang banyak disukai masyarakat. “cendawan ikan itu memang banyak yang mirip, kalau tidak hati-hati memilih apalagi tidak mengenali bentuk cendawan ikan yang asli warga bisa keracunan,” harapannya.
Terpisah Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kerinci, Yuldi Candra, dikonfirmasi mengatakan, bahwa hingga sejauh ini, dirinya belum menerima laporan secara resmi dari Puskesmas setempat (Pelompek, red). “Laporan secara resmi belum ada, kita baru mendapat informasi dari warga,” ucapnya.
Dikatakan Yuldi, selama ini di Kabupaten Kerinci, jarang ditemukan warga yang keracunan cendawan. Biasanya, yang sering ditemukan yakni keracunan makanan. Apakah ini kercaunan cendawan apa makanan lanjut Yuldi, pihaknya belum bisa memastikan.
“Untuk memastikan itu, harus dicek dan diambil sampel,” ungkap Yuldi.
Diakui Yuldi, memang hutan diwilayah Kabupaten Kerinci terdapat beberapa sayuran dan khususnya cendawan yang tidak boleh dikonsumsi, “Banyak yang tidak boleh dikonsumsi, hanya saja kita belum mengetahui lokasinya dinana saja,” pungkasnya. hen