Bangko, AP – Sekda Merangin H Sibawaihi kemarin (20/12), membuka acara Bursa Inovasi Desa. Acara yang dihadiri anggota DPR RI H Bakrie tersebut, berlangsung meriah di Aula Pasar Rakyat Merangin.
Dikatakan Sekda, tujuan digelarnya acara Bursa Inovasi Desa tersebut agar kondisi desa berubah. Berubah dari segi pembangunan dengan berbagai inovasi menarik yang mampu mensejahterakan masyarakatnya.
‘’Presiden Jokowi pernah mengatakan, negara ini akan ‘jalan ditempat’ apabila para pejabatnya kerja hanya berdasarkan rutinitas saja. Ini artinya kita diminta berinovasi dalam bekerja, termasuk dalam membangun desa,’’ujar Sekda.
Dalam membangun desa, Sekda mengajak para kepala desa yang hadir untuk tidak mengedepankan ego sektoral. Kades harus selalu bersama dan singkronisasi dengan masyarakat dalam membangun desa.
Perbedaan pandangan politik saat pemilihan kepala desa berlangsung, jangan lagi terjadi. Kini saatnya semua menyatu menjadi satu kesatuan guna mewujudkan desa yang maju. ‘’Kades harus bisa merangkul semua kalangan,’’tegas Sekda.
H Bakrie menegaskan, terkait pembangunan desa merupakan urusannya di Komisi Lima DPR RI. Komisi Lima itu terangnya, membidangi pembangunan desa tertinggal, Pekerjaan Umum dan Perhubungan.
‘’Jadi ada tiga menteri yang menangani masalah desa ini. Pertama Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan,’’terang H Bakrie.
Parahnya lagi lanjut politisi PAN ini, ketiga Kementerian itu membuat aturan-aturan yang berbeda-beda, sehingga semakin sulit dalam membuat kebijakan dan pelaksanaannya.
Disinilah jelas Bakrie fungsi DPR RI, untuk merumuskan berbagai aturan itu. Bakrie juga mengaku telah minta agar ketiga Kementerian ini, tidak membuat aturan yang sulit, terkait penggunaan dana desa.
Sekarang ini sambung mantan kontraktor ini, total dana desa sudah mencapai Rp 66 Triliun. Ternyata angka itu tidak membuat H Bakre puas, karena angka yang dijanjikan sebelumnya Rp 100 Triliun.
‘’Jadi seharusnya setiap desa itu mendapatkan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Tapi karena yang terealisasi hanya Rp 66 Triliun, makanya setiap desa sekarang hanya mendapat sekitar Rp 1 miliar,’’jelas H Bakrie.
Acara Bursa Inovasi Desa itu dimeriahkan dengan Pameran berbagai Program Inovasi Desa. Para kades diminta bisa mengambil berbagai program inovasi desa itu, yang cocok untuk diterapkan di desanya.(nzr)