Kerinci, AP – Dugaan beberapa titik lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) cukup banyak. Selain dugaan di Muara emat, kecamatan Batang merangin Kerinci, saat ini muncul beberapa informasi di daerah kawasan TNKS didaerah Renah pemetik, kecamatan Siulak, yang juga perbatasan dengan kabupaten Bungo.
Sementara itu, di kota Sungaipenuh, muncul informasi adanya aktifitas PETI dikawasan perladangan warga di desa Talang lindung, kecamatan Sungai Bungkal, kota Sungaipenuh.
Informasi yang diperoleh harian ini, Rabu (3/1) Tim dari Polres, Polhut, dan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) bersama warga turun melakukan pengecekan ke lokasi yang dicurigai sebagai lokasi PETI di kota Sungaipenuh dan kabupaten Kerinci.
Terkait pengecekan ini, dibenarkan salah seorang petugas Polhut TNKS, yang enggan disebutkan namanya. Menurut dia, pengecekan dilakukan dikawasan Muara emat, kecamatan Batang merangin. Untuk sampai dilokasi, lanjut dia, Tim harus berjalan kaki dari jalan raya hingga tiga jam perjalanan.
Masih menurut sumber, awalnya ada laporan dari warga yang menyebutkan adanya alat berat masuk dalam kawasan tersebut. Selain itu, sebut dia warga juga tidak mengetahui kapan alat berat tersebut masuk ke kawasan Batang Merangin.
Demikian juga di Renah Pemetik, warga mencurigai adanya aktifitas yang diduga PETI. Dikatakannya saat ini sedang dilakukan pengecekan oleh tim. “Jadi di cek Polhut, pihak TNKS, dan jajaran Polres. Hasilnya belum tahu kita, nanti akan disampaikan,” sebut sumber.
Di kota Sungaipenuh juga dihebohkan dengan adanya ditemukan lokasi yang diduga lokasi PETI. Menindak lanjuti laporan warga, Kepala Desa Talang Lindung bersama perakatnya meninjau lokasi Dugaan PETI dalam kawasan perladangan.
Pengakuan Kades Talang Lindung, Edi Darsa, dirinya bersama delapan perangkat desa beserta Camat Sungai Bungkal meninjau lokasi dikawasan perladangan Renah Jambu Tupai atau Mudik Air.
“Tadi saya bersama camat menindaklanjut laporan warga, adanya lokasi galian penambangan emas. Di lokasi rombongan kami menemukan galian bentuk goa lubang jarum dalamnya 4-5 meter dan dilokasi kami temukan alat galian cangkul, pahat,” sebut Kades.
Pengakuan dia, dilokasi tidak ditemukan warga. Namun, bekas galian terlihat baru beberapa bulan. ”Orangnya tidak ditemukan, mungkin sudah dapat kabar kami turun ke lokasi,” tutur dia.
Edi Darsa, juga meminta warga agar tidak melakukan aktivitas tambang, karena merusak dan berdampak pada lingkungan, harapannya.
Sementara iru, camat Sungai Bungkal Erizal Risman, juga membenarkan dirinya bersama kades talang lindung meninjau yang diduga lokasi PETI. “Memang kita menemukan lokasi berbentuk tambang emas oleh masyarakat, tapi di lokasi kita temukan peralatannya saja,” katanya.
Untuk menuju lokasi kata Camat, jarak tempuh jalan kaki sekitar 2 jam perjalanan. “Lokasinya masih dekat dengan TNKS, tapi masih dalam kawasan perladangan warga,” tandasnya. (hen)