Kualatungkal, AP – Sebuah Pusat Jajanan Daerah (Pujasera) terletak di Jalan Patunas Kota Kualatungkal, sepertinya tidak mendapat pehatian dari pemerintah setempat. Padahal, Pujasera terletak persis bersebelahan dengan stadion Karya Bhakti, sebelumnya cukup menjanjikan bagi pelaku Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM) mengais rezeki.
Namun itu beberapa tahun silam. Saat ini keberadaannya kian menyedihkan. Tak terawatnya fasilitas Pujasera seperti lampu penerangan hingga atap dan kios pedagang kusam membuat pelanggan sepi. Kondisi itu dengan sendirinya berdampak kepada omset, dan dampak paling serius banyak pedagang bangkrut karena ketidak seimbangan pendapatan.
Menurut penuturan seorang pedagang Pujasera Izal (21), hasil penjualan dagangan di Pujasera jauh menurun dikarenakan sepinya pengunjung. “Akhirnya pedagang kurang minat berjualan. Sekarang sepi, pengunjung yang datang bisa dihitung. Omset yang kita dapat tidak berimbang,” ujarnya.
Keluhan juga diungkapkan Nana, meski diakuinya sudah banyak tempat jualan jajanan di WFC pada malam hari, dan di tempat lain, bukan berarti Pujasera tak diminati. Hanya saja fasilitas Pujasera yang perlu didandan untuk merangsang pengunjung, dan ini menjadi tugas pemerintah dalam upaya mendorong meningkatknya pelaku UMKM di Kabupaten Tanjabbar.
Berbeda dengan Ucok, pedagang rokok di kawasan Pujasera, menyarankan agar pemerintah daerah melakukan penataan kawaaan Pujasera agar ada daya tarik, termasuk sistim pelayanan satu kasir. Sesekali difestivalkan menu-menu jualan tersebut, jadi tidak monoton semua pedagang menjual menu itu-itu saja. Begitu faktor pendukung lainnya seperti wifi sudah tersedia di Pujasera. Hanya saja kualitas wifi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
“Kalau yang sekarang ini kan sama dengan bohong sinyal ada tapi tak jalan,” tukasnya. Dari pengamatan di lapangan, saat ini banyak kios di Pujasera tutup. Pedagang makanan bisa dihitung dengan jari.
“Seharusnya kios yang kosong itu diberdayakan. Ini menjadi peran pemerintah untuk menghidupkan Pujasera, sehingga Pujasera ditengah kota itu hidup, dan hilang kesan seperti kuburan,” ungkap pedagang lain di Pujasera. her