Kualatungkal, AP – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) pada tahun 2017 dengan total sebesar Rp 1,238 Triliun, hanya terserap 89 persen atau sekitar satu triliun rupiah.
Hal ini seperti pengakuan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Arsip Daerah (BPKAD) Kabupaten Tanjabbar, Rajiun Sitohang, bahwa serapan APBD tahun 2017 lalu Cuma terserap 89 persen. Bahkan menurutnya, Pemkab Tanjabbar sendiri pada tahun 2017 lalu sempat khawatir terhadap serapan APBD.
“Terutama ketika sebagian besar OPD masih dalam proses lelang dan belum dipimpin pejabat defenitif. Ternyata itu pun menjadi hambatan serapan APBD di 2017 lalu. Anggaran efektif terserap baru bulan Mei 2017,” ujarnya.
Selain itu, Rajiun menjelaskan ada beberapa kendala lain diantaranya pendefenitifan OPD yang baru terelasisasi pada Bulan Mei 2017 dan beberapa kepala OPD yang berstatus pelaksana tugas (PLT) sehingga tidak berani mengambil keputusan dan kebijakan.
“Dan ini sangat mempengaruhi serapan. Ini yang buat goyang, Makanya serapan APBD cuma terealisasi 89 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk tahun anggaran 2018, kata Rajiun, dirinya sudah membuat estimasi anggaran yang mampu diserap, dirinya menaksir serapan hanya bisa mencapai 90 – 95 persen. Analisisnya, menurut dia berdasarkan beberapa indikator yang kerap terjadi.
Bahkan, Kepala BPKAD mencontohkan Salah satunya dampak dari esiensi anggaran. Seperti pada proses lelang proyek pemerintah. Bila dalam DPA tercatat kegiatan dengan anggaran Rp100 juta, saat proses tender berjalan akan ada proses penawaran.
“Dan inilah yang mempengaruhi realisas anggaran tidak akan mencapai 100 persen. Pasti ada selisih antara DPA dengan anggaran penawaran,”ungkapnya.
Rajiun menambahakan, jika penyusunan APBD yang benar, sewajar-wajarnya jika serapan anggaran berkisar di angka 95 persen. “Dan itulah angka yang benar. Artinya, kita memprediksi saat kita penyusunan anggaran. “Contoh, kita tuliskan angka Rp 100 dalam DPA. Namun saat pelaksanaan, ternyata hanya Rp 95, jadi masih ada sisah 5 rupiah, sehingga inilah penyebab tidak bisa diserap 100 persen,” pungkasnya.(her)