Jambi, AP – Rapat Sosialisasi dan Konsultasi Dana Alokasi Khusus mengusung tema Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Sinergisitas Anggaran Kita Pastikan Terwujudnya Integrasi Pelayanan Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK) di kampung Keluarga Berencana (KB) yang berlangsung di Novita Hotel, Senin (29/1) malam.
Program Keluarga Berencana diharapkan menjangkau wilayah-wilayah dengan kriteria miskin, padat penduduk, wilayah nelayan, daerah kumuh, daerah tertinggal. “Agar masyarakat yang tinggal didaerah tersebut dapat merasakan manfaat kegiatan program dari Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga secara langsung,” ungkap Wagub.
Wagub berharap sejumlah kegiatan strategis terkait Keluarga Berencana terus dikembangkan dengan melibatkan mitra kerja terkait untuk meningkatkan capaian target sesuai yang diharapkan,”Dukungan dan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen oleh pemerintah pusat hingga daerah merupakan kunci sukses dalam pembangunan program KKBPK,” ungkap Wagub.
Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong agar seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi turut ambil bagian dalam kegiatan program KB serta membangun daerah pinggiran,”Bukan hanya mengendalikan jumlah penduduk tetapi juga meningkatkan kualitas penduduk,” tegas Wagub.
Rapat sosialisasi dan konsultasi DAK sebesar Rp11,9 miliar untuk kegiatan Fisik sedangkan DAK Non Fisik sebanyak Rp36,334 miliar yang akan didistribusikan ke 11 kabupaten/kota se Provinsi Jambi.
Kepala BKKBN Pusat, dr.Sigit Priohutomo,MPH menyampaikan kualitas hidup manusia di Indonesia masih lemah dengan bonus demografi yang ada,”Usia dini menikah dibawah 21 tahun bagi perempuan apakah sudah lulus universitas, jangan-jangan sudah boleh menikah kalau sudah menikah gangguan banyak sekali,” kata Kepala BKKBN Pusat.
Menurutnya, pernikahan usia dini masih menemukan berbagai masalah,”Kalau menunda (punya keturunan) kualitas menjadi baik kalau mereka nanti bereproduksi, gangguan pada pendidikan akan terjadi,” lanjut dr. Sigit Priohutomo.
- Sigit Priohutomo mengharapkan perempuan menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana (S1),”Kalau mereka berpendidikan mereka punya pilihan untuk tidak buru-buru bereproduksi, kalau lulus kita sibukkan mereka bekerja bahkan nanti mereka nyari sendiri untuk ber-KB,” ungkap Kepala BKKBN.
Kepala BKKBN Pusat mengharapkan program KB mampu meningkatkan kualitas hidup manusia,”Silakan masyarakat memilih KB-nya,” kata dr. Sigit Priohutomo.
Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Mukhtar Bakti mengharapkan dengan hadirnya sepuluh Kepala BKKBN se Sumatera dapat melahirkan ide cemerlang sukseskan keluarga berencana di daerah, demi pencapaian tujuan keluarga bahagia. Hms