Kerinci, AP – Dari 15 Milyar dana ganti rugi tanah perpanjangan dan pelebaran bandara depati Parbo, hingga saat ini baru teralisasi Rp 7 Milyar.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kerinci, Juanda, kemarin. Menurut dia, dana bagi ganti rugi pelebaran bandara depati parbo yang diserahkan Pemprov Jambi ke Kabupaten Kerinci, adalah Rp 15 Milyar, dana tersebut untuk membebaskan lahan seluas 15 hektar disekitar lokasi bandara depati Parbo.
“Kurang dari 50 persen dana itu sudah terealisasi,” ungkapnya.
Dikatakannya, kejadian tersebut merupakan dampak dari singkatnya waktu penyelesaian pencairan ganti rugi tanah lokasi pelebaran bandara tersebut. Dimana Dinas Perhubungan kerinci baru menerima hasil Kajian KJPP terkait nominal yang harus dibayarkan per pemilik tanah pada Awal Desember.
“Maksimalnya 10 hari waktu kita mencairkan dana sebelum tutup buku, dibarengi dengan kegiatan sosialisasi dan ada warga yang protes harga, akhirnya tidak selesai,” sebutnya.
Dengan kondisi yang demikian, lanjutnya hingga saat ini dana bagi pembebasan lahan bandara masih tersimpan di Kas Daerah sebesar Rp 8 Milyar, direncanakan dana tersebut akan dikembalikan ke Pemprov Jambi. Dengan habisnya masa waktu, tentunya masyarakat selaku pemilik tanah tidak bisa lagi mencairkan dana ganti ruginya.
Pasalnya, selain habis tahun anggaran untuk pembebasan lahan juga tidak dianggarkan dalam APBD, alhasil untuk pencairan ganti rugi tanah tersebut masih menunggu tindakan selanjutnya.
“Jika dianggarkan lagi, palingan pada APBDP bisa dilaksanakan pencairan bagi pemilik tanah yang besarannya Rp 8 Milyar tersebut,”jelasnya.
Ditanya dampak dari permasalahan tersebut, Juanda menjelaskan bahwa ada hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pelebaran bandara Depati Parbo. Karena sebagian besar tanah yang sudah dibebaskan berada cukup jauh dari jalan besar.
“Berdasarkan Peta, kita mengalami hambatan untuk menimbun tanah yang sudah diberi ganti rugi. Jalan masuknya susah, alhasil dana bagi pembangunan jalan dilokas tersebut terpaksa ditunda,” tandasnya. (hen)