Muarasabak,AP – Pasca ditutupnya fasilitas jaringan sosial di lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tertanggal 31 januari 2018 lalu, kini Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tanjabtim, terus melakukan pemantau dalam pemakaian internet Egov melalui alat Unifi.
Dengan adanya alat Unifi ini, maka jumlah pemakai internet disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan terdeteksi. Selain itu, tujuannya untuk melakukan optimalisasi penggunaan jaringan komputer dan internet di masing-masing OPD agar lebih efektif dan efisien dalam melayani keperluan masyarakat.
Sehingga, internet yang telah disediakan oleh Pemkab Tanjabtim tidak lagi dapat mengakses jaringan sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, mengunduh file berformat video, audio atau file lain yang tidak ada kaitan dengan kepentingan kedinasan.
Dengan menggunakan alat yang dinamakan Unifi, Diskominfo bisa mengetahui keperluan MBPS setiap OPD. “Dengan alat ini, kita dapat mendeteksi semua pemakaian disetiap OPD. Untuk awal, kita mencoba memasang Unifi di 15 titik, sehingga dapat mengetahui dinas tersebut pakai visi berapa banyak, pakai laptop berapa banyak dan juga berapa handphone yang memakai jaringan kita,” kata Kepala Diskominfo Tanjabtim, Herman Toni.
Dulu sebelum jaringan internet ini ditutup, Kepala Diskominfo pernah mencoba melihat pemakaian internet Egov. Saat itu, banyak pengguna handphone menggunakan jaringan Egov, dan sekitar 9 GB yang terpakai. “Saya tidak tahu siapa, lalu saya blokir jaringannya. Jadi dengan sistem kita sekarang ini, kalau seandainya orang akan membuka berapa pemakaian handphone atau android, maka akan dapat diketahui berapa besar pemakaiannya,” ceritanya.
Jadi dengan adanya Unifi ini, tambahnya, jika ada yang mengakses Facebook, Youtube dan yang lainnya, akses tersebut akan langsung tertutup sendiri. “Kita baru 100 MBPS, dan keperluan dinas juga banyak yang kita layani. Maka dari itu, kami coba bagaimana mengefisiensikan penggunaan bandwith yang kita gunakan,” tukasnya.(fni)