Jambi, AP – Harga komoditas cabai merah yang terpantau di sejumlah pasar tradisional di Kota Jambi, Senin, atau pascaperayaan Imlek merangkak naik sekitar enam persen karena berkurangnya pasokan di pasar-pasar tradisional di daerah itu.
“Setelah perayaan Imlek untuk harga cabai merah besar dan keriting rata-rata mengalami kenaikan yang sama, yaitu Rp 2.000 per kilogram,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ariansyah, Senin (19/02).
Dia mengatakan, seperti komoditas cabai merah besar itu sebelumnya atau pada saat perayaan Imlek harga ditingkat pedagang sebesar Rp 34.000 menjadi Rp 36.000 per kilogram atau naik enam persen.
Kemudian jenis cabai merah keriting juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 36.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram atau naik enam persen.
Sedangkan untuk jenis cabai rawit hijau justru mengalami penurunan sekitar tujuh persen dari sebelumnya Rp 28.000 per kilogram menjadi Rp 26.000 per kilogram.
Harga komoditas cabai tersebut dipantau Disperindag Provinsi Jambi untuk mengetahui perkembangan harga dan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat di tiga pusat perbelanjaan, yakni Pasar Induk Angsoduo, Pasar Tradisional Talang Banjar dan Simpang Pulai.
Pemantauan harga bahan pokok itu dilakukan rutin untuk mengetahui perkembangan gejolak harga dan pasokan komoditas pangan yang terjadi di pasaran, kata Ariansyah menjelaskan.
Kenaikan harga barang kebutuhan pokok itu menurut dia, hanya bersifat sementara atau sangat tergantung kelancaran pasokan. Tim Satgas Pangan terus memantau pasokan dan harga pangan pokok.
Sementara untuk harga beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging sapi dan beberapa jenis barang kebutuhan pokok masyarakat lainnya hingga saat ini terpantau masih stabil.
Harga beras kualitas premium (merek anggur) masih bertahan Rp 13.500 per kilogram dan kualitas dua (merek king, belida) juga stabil yakni Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium Rp 9.000 per kilogram.
Selanjutnya harga gula pasir produksi kualitas medium juga bertahan yakni Rp 12.000 per kilogram, minyak goreng curah tanpa merek Rp 10.500 per kilogram, dan minyak goreng kemasan (bimoli) Rp 14.000 per kilogram. ant