Kerinci, AP- Nasib Malang mesti dialami Abdul Karim (43) Tenaga Kerja Indonesia (TKI), pasal nya dirinya mengidap penyakit Tumor Ganas yang ada di mulut nya, yang semakin hari semakin membesar saja.
Sebelum dirinya mengidap penyakit tumor ganas beberapa tahun yang lalu, Karim bekerja sebagai TKI ke Malaysia, yang mana kehidupannya serba berkecukupan. Kini setelah mengidap penyakit tersebut Karim kehabisan dana untuk berobat, semua keluarga dan warga terus berusaha semaksimal mungkin untuk membantu lakukan penggalangan dana.
Ketika di jumpai di kediamannya, di Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci, keluarga nya mengaku pasrah atas penyakit Yang di idap Karim tersebut, hal itu di karenakan tidak adanya biaya untuk operasi keduanya.
Operasi keduapun kandas, karena ketiadaan biaya. Kini Karim berada di rumahnya sambil menunggu keajaiban tuhan dan uluran tangan para dermawan serta bantuan Pemerintah Kabupaten Kerinci agar dirinya bisa operasi tahap kedua.
Doni Aria keponakan Karim menjelaskan bahwa awalnya korban yang mengidap tumor ganas ini disaat berada di Malaysia. “Pada tahun 2016 beliau menjalani operasi pengangkatan tumor yang pertama kalinya,” jelas Doni
lanjut Doni, pihak dokter menyarankan melakukan operasi yang ke dua. “Yakni pemotongan rahang sampai dagu hingga di gantikan dengan rahang plastik. Namun operasi tersebut menelan biaya yang cukup tinggi,” terangnya.
Demi pengobatan Abdul Karim pihak keluarga rela menjual sejumlah harta benda yang dimilikinya. “Demi penyembuhaan beliau kami keluarga rela menjual harta benda yang kami miliki. Namun setelah pengibatan di M. Djamil Padang tersebut kami keluarga belum mampu mencari jalan keluarnya lagi. Di tambah lagi dengan kondisi istri yang sudah pergi (cerai),” sebut Doni.
Saat ini kata Doni, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan tetap berusaha semaksimal mungkin, untuk mencari biaya operasi tersebut, karena penyikat tumornya semakin hari semakin membesar “kita terus berusaha mencari biaya, selain medis, pengobatan secara tradisional terus kami lakukan demi untuk kesembuhan beliau,” sampainya.
Sampai saat ini tidak ada satupun bantuan pemerintah yang terkucur untuk Karim tersebut, baik dari Pemerintahan desa maupun Kabupaten. (hen)