Jambi, AP – Aksi demo di halaman Mapolresta, Talangbanjar, Kota Jambi berakhir bentrok. Ratusan masa yang tidak terima hasil pilkada Kota Jambi yang dituding curang.
Massa yang beringas selanjutnya melampiaskan emosinya kepada polisi yang bertugas menjaga Kantor KPU Kota Jambi.
Lantaran tidak seimbang, pasukan dari Brimob Polda Jambi harus diturunkan. Ratusan massa pun harus ditembak dengan gas air mata dan tembakan dari mobil water canon.
Tidak itu saja, puluhan pasukan TNI dari Batalyon Infanteri Rider 142/Ksatria Jaya bersenjata lengkap ikut diterjunkan mengendalikan suasana.
Massa yang semula beringas dan membakar ban, terpaksa dipukul mundur. Bahkan sejumlah provokator berhasil diamankan.
Ini adalah bukan kejadian sebenarnya, namun hanya simulasi sistem pengamanan Kota Jambi dalam rangka pengamanan pilwakot di Kota Jambi, Kamis (22/2/2018).
Acara yang disaksikan Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Achmad Fauzi Dalimunthe, Kasdim 0415/Batanghari Mayor Beni juga dihadiri dua pasang Calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi, yakni pasangan nomor urut 1 Sani-Izi dan pasangan nomor urat 2 Fasha-Maulana.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis tidak menyangka jika simulasi simpamkota tersebut berakhir sukses.
Dia melihat simulasi yang dilakukan antara prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Rider 142/Ksatria Jaya sangat baik dan kompak.
“Ini simulasi yang luar biasa dan suatu yang membanggakan yang diadakan di Polresta Jambi. Saya sangat berterimakasih sekali,” tandas Kapolda.
Disamping itu, mantan Irwasda Polda Jambi ini juga meminta pola pelatihan antara TNI-Polri ini bisa menjadi pola tindakan pada pilkada di Provinsi Jambi.
“Namun demikian, saya berharap tidak ada kejadian seperti pada simulasi ini. Saya lebih menginginkan Jambi tetap kondusif, aman dan tertib,; tegas Muchlis. (budi)