Kualatungkal, AP – Keluhan demi keluhan mulai terlontar silih berganti. Mulai dari voltase yang tidak stabil, alat elektronik yang rusak, hingga jaringan listrik yang masih semrawut membuat pelanggan hususnya masyarakat dalam kota Kualatungkal khawatir.
Terlebih dengan banyaknya kejadia-kejadian yang nyaris menghanguskan rumah akibat konsleting listrik di rumah rumah warga. Kondisi ini mulai dirasakan membahayakan pelanggan sebab hampir 80 persen jaringan yang ada dalam kota Kualatungkal sudah berusia diatas 10 tahun.
Salah satu pelanggan di Gang Damai RT 20 Kelurahan Tungkal Harapan Kecamatan Tungkal ilir Sunarko Gatot mengaku sangat hawatir dengan kondisi jaringan yang semrawut. Selain mudah dijangkau, jaringan bertegangan tinggi itu juga bisa jatuh kapan saja sebab kondisinya dimakan usia.
“Dua minggu lalu di ujung lorong satu unit rumah nyaris dilalap api, api berasal dari amper yang meleh, beruntung penghuni rumah dan warga sigap, api dapat di padamkan setelah menghanguskan beberapa alat elektronik di dalamnya,” katanya.
Kejadian itu membuat warga trauma, terlebih, dalam beberapa pekan terahir, voltase atau tegangan listrik tidak stabil. Kondisi ini dihawatirkan dapat memicu kembali terjadinya konsleting.
Hal senada juga diungkapkan Supriyadi warga Jalan Obat nyamu RT 01. Ia mengaku beberapa alat elektronik miliknya mulai tidak normal bahkan ada yang sudah rusak. Pasalnya, voltase yang tidak menentu membuat prabotan elektronik miliknya satu persatu rusak.
“Kemarin televisi, kali ini kulkas, besok apalagi yang rusak. Sudah diperbaiki tapi kembali rusak. Kalau seperti ini siapa yang dirugikan, kami bayar tiap bulan,” keluhnya dengan nada kesal.
Ia juga mempertanyakan seringnya pemadaman, dan tidak stabilnya arus listrik dalam beberapa pekan terahir. Bahkan ia juga mulai mempertanyakan besaran voltase yang sebenarnya di salurkan ke Amper warga dan besaran pembayaran warga sesuai voltase.
“Selama ini kita tidak tau, berapa besaran voltase yang disalurkan kerumah kita dan berapa harga pastinya. Soalnya kita berusaha irit pemakaiyan listri, tagihan bulanan sama seperti pemakayan biasa, jadi kami ingin tranparansi pihak PLN,” tukasnya.
Sayangnya terkait keluhan masyarakat dan para pelanggan, tidak satupun pihak PLN cabang Kualatungkal bisa dimintai tanggapan. her