Kualatungkal, AP – Minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk perbaikan jalan pasar tradisional Parit Satu, Kecamatan Tingkalilir menjadi pertanyaan masyarakat sekitar. Jalan rusak sejak lama serta penataan pasar semrawut menjadi pemandangan hari-hari. Herannya, kawasan tersebut seakan tidak diperhatikan sama sekali.
Salah satu warga Bujang (46) mengatakan, kondisi pasar yang sudah berjalan hampir 10 tahun kebelakang belum pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Dari jalan hingga pasilitas lain juga belum pernah ada bantuan.
Padahal kata Bujang, para pedagang yang sebagian besar warga setempat sudah melakukan kewajiban seperti membayar retribusi, baik ritribusi pasar, kebersihan hingga pajak.
Bujang juga memaparkan, adanya impormasi jika pasar parit satu akan dipindahkan ke jalan Harapan tepatnya di dekat gedung Unja, menurutnya hanya membuang buang anggaran. Pasalnya, selain lokasi yang kurang strategis, pasar parit satu juga tidak akan bisa dipindahkan.
“Kita tahu, hampir seluruh pedagang adalah warga sekitar. Lapak-lapak yang mereka gunakan juga dihalaman rumah mereka,” katanya.
Menurutnya, anggaran pememindahkan pasar sesuai rencana Pemkab, lebih baik di gunakan untuk pembangunan jalan dan drainase pasar parit satu.
“Setidaknya itu bentuk perhatian khusus pemkab, bukan hanya pedagang, pengunjung juga akan merasa nyaman berbelanja. Intinya roda perekonomian warga akan lebih lancar dan mudah,” harapnya.
Sementara itu, Inur, salah satu pedagang sayur sayuran juga berharap, perbaikan jalan dan pembangunan drainase di jalan parit satu. Ia siap merelakan tanahnya jika terkena pembangunan jalan atau drainase.
“Walaupun hanya kabar angin, kami sudah merasa senang, apalagi itu terealisasi. Kami siap menghibahkan halaman kami jika memang itu harus. Semua ini demi kenyamanan bersama,” harapnya di amini warga lain.
Sayangnya baik dinas PUPR hingga Disperindag belum bisa dimintai keterangan terkair masukan masyarakat tersebut. (her)