Kerinci, AP – Terkait adanya hujatan-hujatan di media sosial, belum adanya laporan Panitia Pengawas Pemilu kepada penegak hukum.
Banyaknya akun Facebook yang diduga palsu yang menyebar kebencian di media sosial. Kondisi ini, meresahkan masyarakat Kabupaten Kerinci. Hal ini, juga disangsikan akan berdampak kurang baik ditengah masyarakat.
Melihat kondisi ini, dikhawatirkan masyarakat. Selain itu, masyarakat meminta agar Panwaslu menindaklanjuti focebook yang menyebarkan kebencian.
“Harusnya ditindaklanjuti, kalau sekali dibaca mungkin biasa. Kalau sudah sering begini, bisa jadi akan menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” sebut Rendi salah seorang warga Kerinci.
Lebih lanjut dia, kondisi ini, dapat dilihat dari argument-argument di Facebook. Hal ini, sebut dia, akan menimbulkan pro dan kontra antar simpatisan pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci.
“Kalau begini terus bisa jadi akan ribut antar sesama pengguna akun media sosial, yang merembet ke masyarakat,” ungkap dia.
Selain itu, belum lama ini, telah hilang Alat Peraga Kampanye (APK) Baliho tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dipasang oleh KPUD kerinci, didesa Bedeng VIII, kecamatan Kayu aro. Bahkan, belum ada klarisifikasi resmi dari pihak Panwaslu sebagai Pendamping dari KPUD Kerinci, dalam menyelesaiannya.
Terkait hal ini, Panwaslu Kerinci, belum memberikan konfirmasinya. Bahkan, beberapa kali dihubungi wartawan liputan Kerinci, belum ada jawaban. (hen)