Jambi, AP – Penjualan busana muslim di Kota Jambi masih tumbuh dengan peningkatan konsumen para kawula muda di daerah itu.
“Kecenderungannya terus meningkat, terutama konsumen di kalangan kawula muda atau remaja putri,” kata Fifi (40) pedagang pakaian muslim di kawasan Jalan Kol A Hamzah Kota Jambi, Sabtu (17/03).
Minat remaja putri untuk mengenakan busana muslim terlihat dari meningkatkan pembeli di kalangan itu. Pembeli kerudung tidak hanya untuk sekolah namun mereka juga untuk digunakan sehari-hari.
“Saya tahu persis, remaja putri banyak yang beralih ke busana muslim, jelas kita siapkan pula modenya agar minat mereka terus meningkat,” katanya.
Ia menyebutkan busana selain buatan dari Jambi, juga didatangkan dari Jawa, salah satunya dari Bandung. Bahkan ia mengaku bisa memesan model yang diinginkan.
Meningkatnya minat menggunakan busana muslim juga memunculkan gerai-gerai penjualan busana muslim dan hijab di Jambi.
Tak hanya di toko, di pusat perbelanjaan atau mall besar di Kota Jambi, gerai busana muslim dan hijab tidak pernah sepi dari pengunjung. Hal sama juga di kawasan penjualan sandang di Pasar Angsoduo Jambi.
Hampir di setiap kawasan, selalu hadir toko busana muslim dan hijab. Mereka juga menangkap pasar kalangan remaja putri Jambi.
“Untuk busana muslim itu bisa untuk dewasa maupun remaja, tinggal pakai aksesorisnya saja sebagai pembeda. Pasarnya terus tumbuh,” katanya.
Beberapa gerai bahkan mendekatkan dengan kawasan kampus mahasiswa, sekolah, bahkan tidak jarang melakukan penjualan dengan jemput bola menggunakan kendaraan roda empat ke lokasi keramaian atau ruang publik.
“Banyak yang jemput bola, dan itu harus kita lakukan,” kata Ema, pelaku usaha busana muslim lainnya.
Khusus untuk harga kerudung, termurah dengan banderol Rp15.000 dengan kulit yang bagus. Hingga seratus ribuan rupiah.
“Tergantung bahannya, biasanya untuk jilbab itu mudah mencocokannya dengan busana. Harganya mulai Rp 15.000,” katanya.
Selain itu, pemesanan dan penjualan secara online juga dilakukan oleh para pelaku usaha busana muslim itu, terutama yang dikelola oleh mereka yang melek internet. Mereka memanfaatkan teknologi komunikasi untuk penjualan melalui internet.
“Kita punya grup di media sosial, kita tawarin mereka. Selain jadi konsumen kita juga jadi punya jejaring bisnis,” kata Ema menambahkan.
Hadirnya sejumlah gerai merek terkenal, tidak menyurutkan pelaku usaha Jambi untuk mendapatkan konsumen dari trend berbusana masyarakat, khususnya kawula muda. ant