Batanghari, AP – Kebutuhan tenaga medis khususnya bidan di Kabupaten Batanghari umumnya masih sangat dibutuhkan Terutama bidan desa. Ini pun diakui oleh pihak Dinas Kesehatan Batanghari beberapa waktu lalu.
Kepala dinas Kesehatan Batanghari dr. Elvi yennie mengatakan, Dengan kurangnya tenaga kesehatan di bidang bidan, Ini tentu saja membuat beberapa Puskesdes yang ada tidak mempunyai tenaga kesehatan bidan.
” Ya memang ini menjadi masalah, karena tidak semua puskesdes ada bidannya,” kata elvi.
Seperti contoh puskesdes yang tidak memiliki tenaga kesehatan yakni Sengkati Baru , desa Kilangan, desa Singkawang, desa Talang Aro, desa Tebing Tinggi, desa Mekar Jaya, desa Olak Besar, desa Karmeo dan masih ada yang lainnya.
Selain masalah kekurangan jumlah tersebut, ternyata tenaga kesehatan bidan pemerataannya belum sempurna.
“Bidan banyak menumpuk di Muara Bulian, di kota saja,” timpalnya.
Untuk itu tidak semua puskesdes bisa membantu proses persalinan. Karena sesuai aturannya proses persalinan membutuhkan dua orang petugas yakni bidan dengan perawat.
“Harus ada dua petugas kesehatannya, dua bidan atau bidan dan perawat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, puskesdes juga harus didukung oleh sarana penunjang yang sesuai dengan standar kesehatan yang ada. Solusinya jika ada ibu yang akan melahirkan maka proses persakinan bisa menumpang di puskes desa tetangga atau langsung ke RS terdekat.
“Terkadang menumpang di puskesdes sebelah, atau mereka langsung ke RS,” tutupnyai. Sup