Jambi, AP – Sempat menghebohkan warga Jambi, khususnya mahasiwa Universitas Jambi (Unja) dugaan bakso mengandung daging babi yang di jual di seputaran kampus Unja, oleh salah stu pedagang, namun setelah diperiksa oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian memastikan jika bakso yang dijual negatif mengandung daging babi.
“Hasil pemeriksaan kita negatif,” ujar drh. Thufeil Yunindika dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan, saat dikonfirmasi di Mapolda Jambi, Selasa (03/04).
Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Guntur Saputro, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya sudah memeriksakan sampel bakso ke dua laboratorium berbeda, yakni di Bukittinggi dan Bogor.
“Kita sudah periksakan sampel ke laboratorium di Bukittinggi dan Bogor. Hasilnya negatif,” ungkap Guntur.
Hal senada juga disampaikan dokter hewan Thufeil Yunindika, dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
“Hasil pemeriksaan kita negatif,” ujar Thufeil saat dikonfirmasi di Mapolda Jambi.
Sementara itu, Tarsyd Idrus selaku pemilik dagangan saat dikonfirmasi mengatakan dengan adanya kejadian ini nama baiknya dicemarkan. Bahkan Idrus mengaku jika ia telah merasakan dampak sosial dari informasi bakso daging babi tersebut.
“Dampak sosialnya sangat berat. Baik di Unja maupun di lingkungan saya,” ujar Tarsyd saat dikonformasi di Mapolda Jambi.
Namun demikian, Tarsyd mengatakan jika ia tidak akan membuat laporan ke polisi. Tarsyd mengatakan jika kejadian ini ia anggap sebagai cobaan. “Semua ini pasti ada hikmahnya,” kata Tarsyd. tim