Jambi, AP – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta pemerintah daerah agar mengoptimalkan rumah sehat desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan budaya hidup sehat bagi masyarakat perdesaan.
“Rumah sehat desa menekankan untuk mendorong masyarakat desa supaya lebih mengedepankan upaya preventif promotif dalam gerakan hidup sehat,” katanya dalam paparannya pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Jambi, Selasa (10/04).
Ia mengatakan program pemerintah pusat yang tertuang dalam nawacita, yaitu salah satunya program rumah sehat yang merupakan prioritas bagi pembangunan nasional diamanatkan Kemendes PDTT.
Sedangkan untuk operasional dari rumah sehat desa bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah provinsi, dan daerah di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi dengan gerakan rumah sehat desa, masyarakat dapat menjaga pola hidup sehat sehingga perubahan perilaku dan paradigma sehat itu terus ada dalam pencegahan penyakit,” katanya.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 itu disebutkan program rumah sehat desa akan dibangun di 50 ribu desa di berbagai wilayah di Indonesia.
“Alokasi anggaran dana desa itu kan untuk program padat karya tunai, yang salah satunya untuk program rumah sehat desa. Jadi dalam program tersebut Kemendes PDTT menggandeng Kemenkes dan Pemda untuk operasionalnya,” kata Menkes.
Selain program rumah sehat, katanya, untuk meningkatkan upaya preventif promotif masyarakat dalam gerakan hidup sehat dengan pola pendekatan dapat melalui pos pelayanan terpadu (posyandu) di wilayah perdesaan.
Selain itu, menurut Menkes, dalam mengatasi persoalan stunting harus menjadi orientasi kementerian lainnya, yakni Kemendes PDTT dengan memanfaatkan dana desa misalnya untuk pembangunan Posyandu tingkat desa melalui program padat karya tunai.
“Posyandu bisa menjadi titik sentral untuk menggerakan pola hidup sehat masyarakat di perdesaan dengan pendekatan keluarga sehingga masyarakat perdesaan bisa terlindungi dari penyakit. Jadi poinnya ada di posyandu,” katanya. ant