Kualatungkal, AP – Salah satu program Bupati untuk memajukan dunia pendidikan di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) agaknya masih jauh dari kenyataan. Selain dinilai belum berjalan secara optimal, ternyata tahun ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, memiliki anggaran yang sangat minim.
Kondisi ini juga menuai kritikan dari berbagai kalangan. Ketua KNPI Tanjabbar Suprayogi mengatakan, seharusnya sektor pendidikan di Tanjabbar harus mendapat perhatian serius. Selain menjadi tanggung jawab pemerintah Pusat dan Provinsi, Pemerintah Kabupaten melalui dinas Pendidikan juga memiliki peran penting dalam memajukan dunia pendidikan di Tanjabbar.
Menurutnya, kepemimpinan kepala dinas pendidikan, Martunis belum berjalan efektif. “Harusnya Dinas Pendidikan singkron menjalankan program pendidikan sesuai visi misi bupati, baik dibidang kurikulum, hingga dalam hal membangun generasi muda yang kreatif terutama di bidang pendidikan,” tegasnya.
Dia menyarankan, dinas pendidikan meningkatkan kinerja dan lebih optimal dalam menjalankan program. “Saya rasa diknas masih kurang efektif, dan ini sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang siap berkompetisi dalam bidang apapun,” tukasnya.
Sedangkan Rudy salah satu tokoh masyarakat Tanjab Barat mengaku, Dinas Pendidikan tidak memiliki inisiatif, maka dunia pendidikan akan terus terpuruk.
Terlebih, dibidang pembangunan, masih banyak sekolah-sekolah yang patut diperbaiki dan luput dari pantauan diknas, begitu juga pengajar dan kedisiplinan para guru minim sentuhan.
“Banyak kita jumpai guru fisika jadi guru bahasa, dan sebaliknya. Selain itu, di daerah terpencil banyak kekurangan guru sementara di kota berlimpah. “Ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya. Belum ada keterangan dari kepala dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Barat Martunis terkiat persoalan ini. (her)