Kualatungkal, AP – Gas Elpiji bersubsidi untuk masyarakat kecil atau yang biasa di sebut Gas Melon membuat masyarakat kebingungan. Pasalnya, selain langka ditingkat pengecer hingga agen resmi, harga gas melon juga nyaris mencapai Rp 30 ribu pertabung.
Kelangkaan dan kenaikan harga jelas membuat masyarakat kecil mulai kebingungan. Selain sukar mendapat gas melon isi ulang, warga harus mengantri dipangkalan hanya untuk mendapat gas guna keperluan memasak. Itupun, warga harus rela merogoh kantong dalam dalam agar mendapat gas yang diinginkan.
Marwita, salah satu ibu rumah tangga yang nampak kebingungan membawa tabung gas melon di kranjang sepedanya mengutarakan, jika harga gas melon mencapai Rp 27 pertabung. Bahkan ada yang mencapai Rp 28 pertabung ditingkat pengecer.
“Saya dapat dipengecer harganya Rp 27 ribu pertabung. Kalau antri di agennya Rp 22 ribu. Kalau harga kami rasa gak seberapa, yang kami heran kenapa gan melon bisa langka padahal hari biasa gak ada kendala,” keluhnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas KUKM Perindag Tanjab Barat Syafriwan SE mengaku kualahan dengan lonjakan harga di pasaran. Bahkan dia juga mengaku kebingungan karna gas melon dipasaran tidak stabil.
“Kami juga bingung padahal sudah kami cek, baik harga hingga pasokan Gas, ” katanya.
Untuk menekan harga dipasaran, Syafriwan akan melakukan antisipasi dengan melempar Gas melon ke Dua kecamatan yang saat ini mengalami keluhan yang sama. Pertama di kecamatan Tungkal ilir dan Kecamatan Betara.
“Kita akan salurkan 560 Tabung gas melon ke warga husus untuk dalam kota atau kecamatan Tungkal Ilir, warga hanya perlu membawa Kartu keluarga (KK) untuk persaratan. Dan kami harap dengan langkah ini dapat menekan harga gas Melon di pasaran,” harapnya.
Ia juga mengaku kualahan dengan ulah para pengusaha yang ingin meraup keuntungan besar. Walaupun pengurangan kuota gas melon dari pertamina ke masing masing agen dipangkalan ternyata tak membuat efek Jera. (her)