Kualatungkal, AP – Dilantiknya Martunis sebagai katua Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjabbar, mendapat perhatian serius dari salah satu tokoh Pemuda Tanjabbar, Suprayogi Syaiful.
Katanya, setelah dilantik menjadi ketua LAM, kualitas Martunis memimpin LAM dinanti masyarakat. Apalagi selama ini, kiprah LAM pada periode sebelumnya terkesan vakum atau mati suri.
“Nah dengan pergantian ketua LAM yang baru ini setidaknya ada warna baru, dan LAM selalu eksis serta dapat berkontribusi, terutama sektor budaya dan adat yang ada di Tanjab Barat yang kita kenal heterogen ini,” kata Suprayogi, Selasa (24/04).
Menahkodai LAM Tanjabbar, Suprayogi yang juga Ketua KNPI Tanjabbar ini, memberi tantangan kepada Martunis untuk membawa LAM sebagai wadah “sakral” lebih dalam mempromosikan adat budaya Tanjabbar agar lebih dikenal masyarakat luas.
”Tunjukan eksistensinya. Jangan hanya serimonial saja setelah dilantik tak ada gebrakan,” tegasnya.
Selain itu, dia berharap LAM jangan hanya menjadi kumpulan kaum elite. Artinya, sebagai wadah lembaga adat hendaknya dapat beriringan dengan masyarakat sesuai dengan semboyan daerah ini “Kota Bersama”.
“Selama ini kita melihat LAM hanya wadah kumpul-kumpul saja tidak ada kontribusi bagi masyarakat langsung. Saya harap kepengurusan yang baru dapat merubah paradigma itu, dan LAM harus menjadi kuat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Suprayogi juga mengkritisi struktur kepengurusan LAM yang baru hanya diisi dari latar belakang birokrasi, bukan dari tokoh masyarakat bawah yang lebih memahami soal adat melayu.
“Kita pertanyakan itu karena peran LAM harus bisa memberi edukasi kepada masyarakat. Yang lebih penting lagi adalah harus mampu menyatukan berbagai suku dan budaya yang ada di daerah ini,” ujarnya.
Diberikan kemarin, Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat masa bakti tahun 2017 – 2022 resmi dilantik. Kepengurusan baru ini dilantik Ketua Lembaga adat melayu Provinsi Jambi H. Hasip Kalimuddin Syam, dihadiri Bupati Tanjabbar, H Safrial, MS. (her)