Kerinci, AP – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kantor Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) unit I Kerinci, terus menggelar Patroli rutin di daerah renah pemetik, terutama di Desa Lubuk Tabun, Kecamatan Siulak Mukai, guna menyelesaikan konflik antar warga dengan harimau didesa tersebut.
Operasi rutin dilakukan, karena adanya Harimau yang muncul, dan menteror warga. Selain itu, juga adanya ternak peliharaaan warga Lubuk tabun, yang dimangsa.
Kepala UPTD KPHP Unit I Kerinci, Neneng Susanti mengakui pihaknya menerima informasi akan adanya teror harimau yang berkeliaran di lahan perkebunan yang dekat dengan permukiman warga Lubuj tabun beberapa waktu lalu.
Atas kejadian tersebut pihak UPTD KPHP Unit I Kerinci, bekerjasama dengan BBTNKS Kerinci, FFI serta instansi terkait turun kelokasi menggali informasi akan teror harimau tersebut.
“Kita sudah beberapa kali ke Lubuk Tabun, kita ingin tahu akan permasalahannya. Kita hadir bersama FFI, BBTNKS dan pihak lainnya,”ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini langkah yang dilakukan pihaknya masih tetap melaksanakan patroli rutin dilokasi tersebut, untuk mengantisipasi akan kedatangan maupun mssuknya harimau kelahan perkebunan milik warga bahkan sampai ke Permukiman milik warga Lubuk tabun.
“Patroli rutin terus kita laksanakan, kita juga meminta warga bisa segera melaporkan jika harimau masih masuk ke perkebunan,”terangnya.
Dijelaskannya, konflik Harimau dengan warga Lubuk Tabun itu terjadi tidak terlepas dari kerusakan ekosistem dan habitat dari Harimau yang sudah mulai rusak dan tidak bisa menjadi tempat tinggal harimau. Permasalahan ini dikarenakan semakin maraknya pembukaan lahan baru disekitar renah pemetik.
Alhasil, aktivitas dari pembukaan lahan baru dengan menggunakan mesin membuat harimau terganggu, sehingga masuk kelahan perkebunan bahkan ke permukiman milik warga Lubuk tabun.
“Harimau turun karena habitatnya terganggu, ini tidak terlepas dari ulah manusia sendiri. Namun yang jelas kita akan berupaya menyelesaikan masalah ini, lagian saat ini tidak terdengar lagi informasi harimau yang turun ke perkebunan warga,” sebutnya. (hen)