Kualatugkal, AP – Ketua DPRD Tanjabbar Faisal Riza menilai kurangnya sosisalisasi dari dinas terkait soal relokasi pedagang pasar parit satu yang terkena dampak pembangunan rigit beton dan drainase.
Menurut Faisal Riza, pembangunan rigit beton ini sudah direncanakan dan dibahas pada Musrenbang tahun lalu. “Harusnya pihak dinas terkait melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu agar masyarakat (pedagang,red) memahami tujuan yang ingin dicapai. Kenapa bisa terjadi penolakan dari pedagang, berarti kurangnya sosialisasi,” kata Icol sapaan akrabnya.
Permasalahan ini, kata Icol, harus diselesaikan dengan bijak dengan mencari solusi yang tepat. Kata dia, seharusnya, pasar yang baru ditata lebih dulu sebelum ditempati pedagang.
Soal rigit beton yang telah ditenderkan, Icol menilai cukup bagus lantaran cocok dibangun di wilayah pasang surut. “Sebenarnya kalau rigit beton itu bagus, agar tidak mudah rusak jalannya dan cocok untuk wilayah pasang surut,” timpal politisi Partai Gerindra ini.
Untuk diketahui, tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Tanjabbar mengalokasikan peningkatan Jalan Pahlawan (Pasar Parit I) hingga ke arah SD Nasional dengan pagu Rp 2 Miliar. Rencananya, jalan ini ditingkatkan menjadi rigit beton dengna lebar 8,5 meter termasuk drainase di kanan kiri jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjabbar, Andi Ahmad Nuzul melalui Kabid Bina Marga Arif Sambudi, membenarkan sudah ada beberapa kali pertemuan dengan pedagang soal rencana pembangunan jalan parit satu yang telah dianggarkan pada APBD 2018.
Hanya saja, belum ada kesepakatan dalam pertemuan yang digelar beberapa waktu lalu. Menurut Arif, pembangunan jalan ini merupakan program pemerintah untuk peningkatan infrastruktur di dalam kota. Disamping itu, dengan adanya drainase, akan mengurangi genangan air dan limbah pasar yang kerab tergenang. it