Jambi, AP – Nilai ekspor Provinsi Jambi pada Maret 2018 turun sebesar 56,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 343,86 juta dolar AS menjadi 149,47 juta dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Selasa mengatakan, nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Maret turun dan penyebab utama merosotnya ekspor adalah nilai ekspor pada kelompok industri sebesar 3,14 persen dan kelompok pertambangan turun 81,13 persen.
Sedangkan kelompok pertanian naik sebesar 36,96 persen. Nilai ekspor sampai dengan Maret 2018 yaitu sebesar 714,06 juta dolar AS. Dimana ekspor Jambi periode yang sama pada 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2017, yaitu naik sebesar 30,72 persen.
Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 57,10 persen, diikuti kelompok industri 36,89 persen dan kelompok pertanian sebesar 6,01 persen.
Bila dirinci menurut komoditas, kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 19,47 persen. Penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok pertambangan yaitu migas yang mencapai 51,97 persen sedang kelompok pertanian, komoditas pinang memiliki sumbangan 5,05 persen.
Dadang menjelaskan, secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Maret lalu ke beberapa negara utama mengalami penurunan. Ekspor Jambi yang mengalami peningkatan adalah ke Thailand, Perancis, Inggris, Jerman, Australia, Korea Selatan dan Taiwan.
Sedangkan pergerakan turunnya nilai ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan India.
Sampai dengan Maret 2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan. Namun demikian, ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan.
Penurunan terjadi pada ekspor ke Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Taiwan. ant