Jambi, AP – PT Angkasa Pura II (AP II) memfokuskan strategi kerja sama atau “partnership” bisnis dengan pihak swasta dalam pengembangan bandar udara di wilayah kerjanya.
“Keikutsertaan pihak swasta perlu untuk pengembangan bandara, kita saat ini sedang banyak mengembangkan strategi kerja sama bisnis pengembangan bandara dengan pihak swasta,” kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Angkasa Pura II Daan Achmad di Jambi, Rabu.
Pemerintah mendorong pihak swasta bisa masuk dalam bisnis pengelolaan bandar udara yang memiliki potensi bagus untuk dikerjasamakan.
Menurut dia, dengan keikutsertaan pihak swasta dalam pengembangan dan pengelolaan bandar udara tersebut tidak akan berpengaruh terhadap bisnis layanan bandara yang dikelola Angakasa Pura II.
“Tidak akan berpengaruh terhadap bisnis, Angkasa Pura II tetap di depan dan nanti pihak swasta yang bekerja sama dengan Aangkasa Pura II, itu boleh,” kata Daan Achmad usai menghadiri simulasi penanganan kecelakaan penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Dia mencontohkan dalam pengembangan Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, Angkasa Pura II memiliki sejumlah skema pembiayaan, antara lain pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan porsi saham maksimal bagi mitra 49 persen.
“Contoh bandar udara Kualanamu di Sumatera Utara, kita sedang kerja sama dengan swasta, paling tidak nantinya menjadi alternatif bandara hub internasional,” katanya.
Peluang Bandara Kualanamu untuk menjadi hub internasional menurut dia cukup besar karena memiliki letak dan posisi yang sangat strategis.
“Kualanamu harus bisa lebih besar dari bandara Changi Singapura. Indonesia punya domestik 3.000 kilometer, sedangkan Singapura tidak ada domestiknya, jadi kita harus lebih besar dari Changi,” katanya menambahkan. ant