Kualatungkal, AP – Kawasan Water Front City (WFC) di Kota Kualatungkal ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi salah satu peluang daya tarik wisata daerah itu. Sayang, kawasan yang yang dibagun dengan anggaran mecapai ratusan miliyar ini belakangan minim perhatian.
Kendati demikian, kawasan WFC tetap menjadi tempat favorit para pengunjung baik penduduk lokal maupun para pendatang dari luar daerah. Saat libur hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah pekan lalu, kawasan ini praktis menjadi pusat keramaian.
Pantauan dihari ketiga lebaran, membludaknya pengunjung WFC sempat terjadi kemacetan di pintu gerbang masuk WFC, terutama menjelang pada sore hari.
Kemacetan dampak dari kepadatan pengunjung yang menggunakan roda empat. Antrian panjang terlihat dari arah masuk jalan Asia hingga ke WFC, Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu. Begitu juga dari arah sebaliknya, kendaraan yang ingin keluar jembatan, antri panjang hingga 200 meter.
Selain roda empat, pengendara sepeda motor harus antri dan berusaha menyelip agar bisa masuk dan keluar WFC.
Pusat wisata Kota Tungkal ini menjadi sentra keramaian di lebaran ketiga. Tak hanya warga Tungkal, pengunjung berdatangan dari luar Tungkal yang menghabiskan masa mudiknya maupun berlebaran di kota kerang ini.
Sayangnya tidak ada petugas yang mengatur kemacetan di jembatan yang dibangun di atas Sungai Pengajuan ini. Membludaknya pengunjung WFC seyogyanya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
“Dari sisi bisnis WFC sebenarnya bisa dikelola untuk mendapatkan nilai tambah bagi daerah, bukan tak mungkin PAD terdongkrak dari sektor wisata sepanjang dikelola secara profesional, asal fasilitas maupun daya tarik lainnya menjadi perhatian lebih pemerintah daerah untuk lebih merangsang pegunjung,” ujar Sekertaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Chitra Harico, Senin (25/06).
Dia meyakini kawasan WFC akan mendapat nilai tambah dan pengunjungnya akan semakin tinggi jika ada terobosan untuk megembangkan kawasan tersebut. Dengan kondisi jalan WFC banyak rusak dan berdebu tidak menyurutkan wisatawan berkunjung ke sana.
“Apalagi kalau kawasan tersebut didandani serta dikelola dengan baik, dan disediakan pusat kuliner khas Tungkal, sopasti akan menjadi destinasi wisata andalan, dan Kota Tungkal akan selalu ramai dikunjungi, baik masyarakat lokal maupun dari luar daerah,” bebernya. (rez)