Kualatungkal, AP – Pemerintah Provinsi Jambi berencana menaikkan harga eceran tertinggi (het) gas LPG 3 Kg dalam waktu dekat termasuk untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Terkait hal ini, pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil menengah telah mengikuti rapat bersama pihak provinsi Jambi terkait kenaikan harga elpiji 3 kg ini.
Syafriwan kepala dinas KUKM Tanjabbar dalam rapat yang diikuti tim pemkab tanjabbar beberapa waktu lalu mengusulkan kenaikan sebesar Rp 1000 rupiah. Namun itu baru hanya sebatas usulan dan dari tiap tiap kabupaten usulan kenaikannya berbeda.
“Karena berbeda-beda disepakati usulan kenaikan sebesar 2 ribu rupiah, atau berdasarkan persentase sebesar 10-12 persen,” ujarnya.
Kata Safriwan, saat ini wacana kenaikan HET ini masih digodok oleh pemerintah provinsi Jambi, pihak kabupaten sampai saat ini masih menunggu berapa pastinya kenaikan harga ini. Tetapi menurutnya di kabupaten Tanjabbar kenaikan tidak akan terlalu signifikan diprediksi berkisar di angka 1000 sampai 2000 rupiah.
“Untuk daerah-daerah yang membutuhkan traansportas tambahan jjga akan dikaji berapat HET nya,” ujarnya.
Dijelaskan Safriwan kenaikan HET dilakukan agar tidak adanya lagi kelangkaan LPG 3 kg di deerah. Dan pada saat rapat lalu juga dihadirkan agen, agen dalam rapat itu berani menjamin tidak akan terjadi kelangkaan apabila ada kenaikan HET.
“Kenaikan HET ini juga untuk mencegah adanya permainan harga dan penimbunan LPG 3 kg dilapangan,” jelasnya.
Sementara itu terkait wacana kenaikan ini, Rahma salah satu ibu rumah tangga pengguna LPG di Kuala Tungkal mengaku mendukung kenaikan asalkan tidak adanya kelangkaan gas
” Karena selama ini kami membeli sudah diatas HET, sah sah saja dinaikan asal jangan gas susah dicari,” tegasnya. met