Kerinci, AP – Sebelumnya warga renah pemetik, tepatnya di wilayah Sungai kering, kecamatan Air hangat timur, dihebohkan dengan Harimau.
Pasca adanya gangguan Harimau yang menerkam manusia, warga pemilik kebun disekitar wikayah ini, tidak berani melakukan aktifitas berkebun mereka.
Saat ini, warga petani dihebohkan dengan teror dan gangguan segerombolan Gajah yang mengamuk. Hal tersebut diketahui, setelah adanya Empat rumah petani dan tanaman di Renah Pemetik yang dirusak oleh Gajah.
“kejadiannya, kemungkinan sudah lama, Empat rumah di kebun milik warga rusak. Dilokasi, warga menemukan jejak gajah,” ungkap Aswardi, Sekdes Pungut Hilir.
Kejadian serangan segerombolan gajah, sebut Aswardi, diperkirakan sudah cukup lama. Kemungkinan, saat para petani dilokasi sedang tidak ada dilokasi perkebunannya. “Sebagian warga banyak yang pulang kedesanya, pasca serangan harimau terhadap warga renah pemetik beberapa waktu lalu,” sebutnya.
Kondisi demikian, lanjutnya semakin membuat petani yang sebagian besarnya bukan penduduk asli renah pemetik yang berkebun di sekitaran renah pemetik cemas untuk kekebun.
“Kita berharap permasalahan ini bisa segera diselesaikan, sehingga tidak adalagi konflik antar manusia dan satwa di renah pemetik,” harapnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BBTNKS) Wilayah I, Nurhamidi, dikonfirmasi via ponsel mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi adanya Gajah yang merusak pondok petani di Renah Pemetik. “Iya, kita telah mendapatkan informasi,” ujarnya.
Pengakuan Nurhamidi, saat ini pihaknya bersama tim, sudah turun kelapangan, untuk melihat kondisi. “Tim sudah turun, perkembangan terbaru nantinya akan kita kabari,” singkat Nurhamidi. (hen)